Jembatan Kukar Macet, Ini Klarifikasi dan Permintaan Maaf Tim Dendi-Alif

TENGGARONG – JEMBATAN Kutai Kartanegara (Kukar) tetiba macet pada Sabtu (21/09/2024) pagi. Hal itu menyebabkan ratusan pengendara, baik roda dua maupun empat terjebak di tengah-tengah jembatan.

Diduga, penyebab kemacetan di badan jembatan yang menghubungkan Kota Tenggarong dengan Kecamatan Tenggarong Seberang itu, karena ada dua acara yang digelar bersamaan. Di sisi Kota Tenggarong, ada pembukaan Pesta Adat Erau 2024 di Stadion Rondong Demang.

Sementara di ujung jembatan lainnya, tepatnya di Gedung Putri Karang Melenu (PKM) Tenggarong Seberang, tengah berlangsung kegiatan Deklarasi Pasangan Dendi Suryadi dan Alif Turiadi yang akan berlaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kukar 2024.

Acara deklarasi Dendi-Alif tersebut kemudian dituding sebagai penyebab utama kemacetan panjang yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi masyarakat pengguna jalan dan pelaku usaha di sekitar wilayah Tenggarong-Tenggarong Seberang.

Perwakilan panitia penyelenggara Jumadil Anwar mengakui, kemacetan tersebut terjadi akibat antusiasme masyarakat yang hadir dalam jumlah besar untuk mengikuti deklarasi tersebut.

“Kami menyadari bahwa acara ini menyebabkan penumpukan kendaraan di sekitar lokasi acara. Hal itu di luar ekspektasi kami dan mengakibatkan gangguan lalu lintas yang berdampak pada masyarakat luas,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, keterbatasan ruang di sekitar lokasi acara turut memperparah situasi. “Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat yang terganggu atas kejadian ini,” lanjutnya.

Lebih lanjut, panitia menyatakan akan mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pertama, panitia berjanji akan meningkatkan koordinasi dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan guna memastikan pengaturan lalu lintas yang lebih baik di setiap acara besar.

Kedua, untuk acara mendatang panitia akan memilih lokasi yang memiliki akses lebih luas dan tidak mengganggu lalu lintas utama. Ketiga, panitia juga berkomitmen untuk menghindari pelaksanaan acara pada jam sibuk guna mengurangi potensi kemacetan.

“Kami berkomitmen untuk lebih baik dalam menyelenggarakan acara di masa mendatang dan belajar dari kesalahan ini,” tambahnya.

 

Selain itu, terkait polemik jadwal yang bersamaan dengan acara Erau, dia menjelaskan bahwa panitia telah merencanakan deklarasi pada 21 September 2024. Sementara berdasarkan informasi awal dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Erau dijadwalkan akan dibuka pada 22 September 2024.

“Kami merujuk pada jadwal resmi dari Disdikbud yang dipublikasikan melalui akun Instagram mereka. Oleh karena itu, kami memutuskan melaksanakan deklarasi pada 21 September, dan izin acara juga sudah diterbitkan jauh hari sebelumnya,” tuturnya.

Jumadil juga menambahkan, panitia tidak dapat menunda deklarasi karena pada 22 September, merupakan tahap penetapan peserta Pemikihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. “Kami tidak punya pilihan untuk mengubah tanggal karena sudah ada ketentuan terkait tahapan Pilkada,” imbuhnya.

Namun demikian pihak Dendi-Alif menegaskan dukungan penuh terhadap pelestarian budaya Kukar, khususnya perayaan Erau, serta komitmen untuk menjaga jembatan kebanggaan Kukar.

“Jika terpilih, kami berkomitmen untuk melestarikan budaya lokal dengan menguningkan kembali jembatan sesuai dengan budaya Kukar,” katanya lagi.

Sekali lagi Jumadil menyampaikan, panitia berharap permohonan maaf tersebut dapat diterima dengan baik dan klarifikasi yang disampaikan dapat meluruskan kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat. []

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com