mediaindonesia.com

Resolusi PBB 1701: Upaya Baru untuk Stabilitas di Lebanon

JAKARTA – Pemerintah Lebanon menyatakan siap melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang melibatkan pengerahan tentara Lebanon di selatan Sungai Litani dengan meminta bantuan pasukan penjaga perdamaian PBB. “Kami menegaskan persetujuan kami dan berjanji untuk segera melancarkan gencatan senjata dengan Israel,” kata Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, dikutip oleh media. Mikati mengatakan Lebanon siap mengirim tentaranya ke wilayah selatan untuk berkoordinasi dengan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Diadopsi pada 11 Agustus 2006, resolusi tersebut menyerukan penghentian total permusuhan antara Lebanon dan Israel, dan pembentukan zona demiliterisasi antara Garis Biru (batas antara Lebanon dan Israel) dan Sungai Litani. Di perbatasan itu, hanya tentara Lebanon dan UNIFIL yang diizinkan memiliki senjata dan peralatan militer. Menanggapi hal ini, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan Tel AViv hanya akan menerima gencatan senjata di Lebanon, jika Hizbullah didorong menjauh dari perbatasan di sebelah utara Sungai Litani dan dilucuti senjatanya. PM Lebanon mengatakan ia akan bertemu dengan perwakilan negara donor pada Selasa (1/10/24), untuk meminta bantuan bagi Lebanon. Beberapa komandan Hizbullah, termasuk Sekretaris Jenderal Hassan Nasrallah tewas dalam serangan Israel pada Jumat (27/9/24).

Hizbullah dan Israel saling serang lintas perbatasan sejak dimulainya agresi Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang. Sebagian besar korban agresi Israel merupakan perempuan dan anak-anak. []Redaksi09

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com