TENGGARONG – KEPALA UPT Puskesmas Sebulu Abdullah Ramli mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan mengolah bahan makanan guna mencegah kontaminasi bakteri Salmonella.
Imbauan tersebut disampaikan menyusul insiden keracunan massal di Kecamatan Sebulu yang disebabkan oleh telur bumbu merah terkontaminasi Salmonella, mengakibatkan 155 orang harus dirawat dan dua korban meninggal dunia.
Ramli menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan bahaya bakteri Salmonella, terutama pada bahan makanan mentah seperti telur, daging, dan produk hewani lainnya.
“Penting bagi kita semua untuk memahami bagaimana memilih bahan makanan yang segar dan berkualitas serta memastikan proses pengolahannya dilakukan dengan benar agar terhindar dari risiko kontaminasi bakteri,” ucapnya kepada beritaborneo.com melalui sambungan telepon, Kamis (03/10/2024).
Ramli memberikan beberapa langkah penting dalam memilih dan mengolah makanan, yakni pertama pilih bahan makanan yang segar dengan periksa keadaan telur, daging, dan sayuran sebelum dibeli. Kedua, cuci bahan makanan dengan bersih dengan air mengalir sebelum diolah.
Ketiga, Selalu gunakan talenan dan peralatan yang berbeda untuk mencegah kontaminasi silang. Keempat, masak dengan suhu yang tepat, misalnya daging harus dimasak hingga suhu internal mencapai 75°C. Dan kelima, jangan biarkan makanan yang sudah dimasak berada pada suhu ruangan terlalu lama, karena bakteri bisa berkembang biak dengan cepat.
Ramli mengatakan bahwa pencegahan adalah langkah utama dalam menghindari infeksi Salmonella.
“Salmonella dapat menyebabkan infeksi serius, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit bawaan. Oleh karena itu, kebersihan dalam proses pengolahan makanan harus menjadi prioritas,” tegasnya. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono