banjarmasin.tribunnews.com

Perjuangan Nelayan Tanahlaut Melawan Abrasi: Harapan pada Pembangunan Break Water

PELAIHARI – Abrasi menjadi hal yang sangat merisaukan kalangan nelayan yang bermukim di bibir pantai. Pasalnya, dampak yang ditimbulkan cukup besar. Catatan media ini Selasa (22/10/2024), hampir semua permukiman nelayan yang berada di kawasan bibir pantai di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), rawan terdampak abrasi.

Salah satunya seperti kampung nelayan yang berada di Desa Muara Asamasam, Kecamatan Jorong. Rumah-rumah nelayan setempat yang berada di garis bibir pantai juga banyak yang mengalami kerusakan serius. “Dampaknya tak cuma rumah saja yang rusak. Bahkan lapangan bola di kampung kami pun hilang,” sebut H Faidal, kepala Desa Muara Asamasam. Lapangan tersebut dikatakannya berada di lingkungan RT 5. Saat terjadi bencana banjir besar Januari 2021 lalu, gelombang sangat besar juga melanda pesisir Muara Asamasam.

Akibatnya lapangan bola tersebut tercabik oleh hunjaman gelombang besar. Daratan terus tergerus hingga akhirnya fasilitas umum tersebut kini hilang. Faidal mengatakan break water baru saja dibangun pemerintah di beberapa titik. Termasuk di lingkungan RT 5. “Alhamdulillah sudah mulai terlihat efek positifnya. Perlahan pasir mulai terhimpun dan mulai membentuk daratan meski perlahan,” sebut Faidal. Pihaknya berharap pemerintah daerah kembali menambah unit break water agar seluruh kawasan rawan abrasi di kampungnya, menjadi aman. Setidaknya di area permukiman.

Pantauan di lokasi, break water tersebut berjarak sekitar puluhan meter dari garis pantai (daratan). Bentang panjangnya sekitar 30 meter. []

Redaksi09

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com