TENGGARONG – CAMAT Sebulu Edy Fahruddin memberikan apresiasi tinggi kepada Desa Sebulu Ulu dan Desa Sumber Sari yang berhasil mencatatkan prestasi gemilang dengan masuk ke dalam 10 besar desa dengan nilai tertinggi dalam penilaian Indeks Desa Membangun (IDM) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Pencapaian itu tidak hanya menjadi kebanggaan bagi kedua desa tersebut, tetapi juga bagi seluruh wilayah Kecamatan Sebulu.
Edy Fahruddin menekankan, hasil tersebut merupakan buah dari kerja keras dan dedikasi semua pihak yang terlibat di dua desa itu. Menurutnya, pencapaian ini tidak dapat diraih tanpa upaya kolaboratif dari pemerintah desa, masyarakat, serta semua pihak yang berperan dalam membangun desa yang lebih baik.
“Nilai tertinggi ini merupakan hasil dari kerja keras yang luar biasa, bukan hanya dari kepala desa dan perangkatnya, tetapi juga seluruh masyarakat yang ikut berpartisipasi. Karena untuk bisa memenuhi berbagai persyaratan dalam Indeks Desa Membangun (IDM) itu membutuhkan upaya yang besar dan sinergi yang kuat dari semua elemen desa,” ucapnya kepada beritaborneo.com melalui sambungan telepon, Senin (07/10/2024).
Selain itu, Edy juga mengungkapkan rasa syukurnya atas kemajuan desa-desa di wilayah Sebulu. Saat ini, tidak ada lagi desa di kecamatan tersebut yang masuk dalam kategori desa tertinggal atau kurang berkembang.
“Saya sangat bersyukur bahwa tidak ada lagi desa di Sebulu yang berada dalam kategori tertinggal atau kurang berkembang. Semuanya kini sudah masuk kategori berkembang, maju, dan mandiri. Ini adalah pencapaian yang sangat berarti dan menandakan bahwa upaya kami selama ini tidak sia-sia.” tuturnya.
Dengan keberhasilan yang diraih oleh dua desa tersebut, Edy berharap desa-desa lain di Sebulu dapat termotivasi untuk terus meningkatkan kualitas pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Pencapaian ini harus menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Sebulu untuk terus berbenah dan meningkatkan potensi yang ada. IDM bukan hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga tentang pemberdayaan masyarakat, tata kelola pemerintahan desa, dan pelayanan publik yang baik,” tutupnya. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono