PENAJAM PASER UTARA – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Agus Dahlan, menghadiri prosesi pelantikan Aji Syahruddin bin Aji Sidik menjadi Adipati pada Kesultanan Paser yang kemuadian diberi gelar Adipati Pangeran Nata Jaya Kusuma, di Pendopo Makam Pahlawan Raja Paser, Desa Sesulu, Kecamatan Waru, Kabupaten PPU, Rabu, (08/01/2025).
Pelantikan ini dipimpin oleh Sultan Paser, Yang Mulia Dr. Muhammad Jarnawi, yang bergelar Sultan Muhammad Alamsyah III. Sebelum pelantikan berlangsung, terdapat tiga calon Adipati, yaitu Aji Syahruddin, Aji Abdullah bin Aji Arab, dan Aji Supriadi bin Aji Syahid.
Acara pelantikan ini diawali dengan pemasangan kopiah berbulu yang menjadi ciri khas kesultanan, dilakukan oleh Sultan Paser, YM Aji M Jarnawi. Ritual tempungtawar juga dilakukan oleh tokoh spiritual, dan senjata berupa tombak diserahkan oleh perwakilan dari Kepolisian Resor Penajam Paser Utara.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Penajam Paser Utara, Agus Dahlan, yang hadir mewakili Penjabat Bupati Penajam Paser Utara, mengungkapkan bahwa menjaga adat istiadat adalah salah satu cara terbaik untuk melestarikan identitas sebuah bangsa.
“Sering kita mendengar bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang pandai menjaga adat istiadatnya. Pepatah ini menegaskan bahwa kekuatan sebuah bangsa bukan saja terletak pada kekuatan ekonomi atau kemajuan tehnologi, akan tetapi juga pada kemampuan menjaga atau melestariakan dan menghormati tradisi bangasa yang telah diwariskan oleh para leluhur kita,” kata Agus Dahlan.
Dia juga menambahkan bahwa bangsa yang kuat adalah bangsa yang tak kehilangan akar budaya yang kuat, meskipun terbuka terhadap kemajuan zaman, dengan tetap memegang teguh adat istiadat.
“Kita tidak hanya menumbuhkan kehormatan masa lalu, tetapi juga membangun masa depan yang kokoh dan identitas yang jelas. Seperti ungkapan Bung Karno, jangan sekali sekali melupakan Sejarah. Kita tidak hanya merawat atau mewariskan tradisi namun hal ini merupakan kebanggan yang besar,” tambahnya.
Kesultanan Paser, yang sebelumnya dikenal dengan nama Kerajaan Sadurangas, merupakan sebuah kerajaan yang didirikan pada tahun 1516. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang wanita bernama Ratu Aji Putri Botung. Wilayah Kerajaan Sadurangas mencakup wilayah yang sekarang menjadi Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, Balikpapan, serta wilayah yang kini menjadi Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru di Kalimantan Selatan.
“Sekarang ini Kabupaten Paser dikenal sebagai warisan budaya dan sejarah yang sangat penting bagi masyarakat Paser, pelestarian tradisi dan peninggalan Kesultanan Paser melalui upacatra adat, perayaan budaya dan pengenalan sejarah kepada generasi muda,” bebernya.
Sebagai salah satu bagian dari identitas lokal, Kesultanan Paser berfungsi sebagai pengingat akan kejayaan masa lalu, sekaligus menjadi sumber motivasi untuk membangun daerah agar lebih maju dengan tetap mempertahankan akar budaya.
Menurutnya, gelar Adipati digunakan di kerajaan-kerajaan Nusantara, khususnya pada masa kerajaan-kerajaan Jawa, sebagai sebutan untuk pemimpin atau penguasa di suatu wilayah administratif tertentu. Gelar ini berada di bawah raja dan sering diberikan kepada seseorang yang memimpin wilayah yang lebih kecil, seperti kadipaten.
“Gelar adipati diberikan kepada seseorang yang mampu melestarikan budaya lokal dan menjadi simbol kepemimpinan adat, pemilihan Adipati bukan sekedar ajang kompetisi melainkan sebuah wujud pelestarian budaya dan kearifan lokal yang menjadi identitas dan kebanggan kita besrsama,” tutupnya. []
Penuli : Subur Priono | Penyunting: Nistia Endah Juniar Prawita