Tanah longsor di Jalan Stadion Utama Kaltim, Palaran belum mendapat perhatian. Hingga sore kemarin, tumpukan tanah menutup badan jalan. Lantaran tak kunjung mendapat perhatian, akses masuk ke kompleks gedung olahraga ini nyaris tertutup dan tidak dapat dilalui kendaraan.
Kondisi itu mendapat sorotan dari sejumlah pengendara yang melintasi jalan ini. Salah satunya adalah Fahrizal (22). Ia mengaku jengah dengan kondisi tersebut.
“Padahal longsoran ini sudah satu bulan lebih. Tapi tetap saja tidak diperhatikan. Mungkin kalau hujan deras lagi, jalan ini benar-benar tertutup,” ujar Fahrizal kepada wartawan.
Akibat hal ini, hanya kendaraan roda dua dan mobil kecil yang terlihat leluasa melintasi jalan itu. Sementara truk dan kendaraan berat harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan kian menyempit. Selain itu, lumpur di sekitar sekitarnya juga membuat kondisi jalan semakin licin.
“Apalagi kalau hujan, tanah dan pasir biasanya berceceran di jalan. Kalau tidak hati-hati pengguna motor yang lewat di sini bisa tergelincir,” paparnya.
Sebagai pengguna kendaraan, Fahrizal ingin pemerintah segera mengambil sikap tentang kondisi itu. Sehingga gundukan tanah di badan jalan ini segera dibersihkan.
“Sebagai pengguna kendaraan merasa tidak nyaman dan was-was jika melewati jalan ini. Harapannya tentu ada tindakan dari pemerintah. Apalagi jalan ini menjadi akses menuju sarana olahraga terbesar di Kaltim,” tuturnya.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Palaran Rudi Aris mengungkapkan hal yang sama, Menurutnya pemerintah harus segera mengambil tindakan perihal kondisi ini. Apalagi saat ini Stadion Utama Kaltim menjadi home base Pusam.
“Setiap kali ada pertandingan pasti akan banyak datang ke stadion. Kalau kondisi jalannya seperti ini apa pemerintah tidak malu?,” tanya Rudi. [] RedFj/SP