KUTAI TIMUR – Minimnya curah hujan yang terjadi di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim) berdampak luas. Termasuk pada hasil panen petani di beberapa sentra tani di daerah itu.
Data yang dihimpun Dinas Pertanian dan Peternakan Kutim menyatakan dari 2.036 hektare lahan persawahan yang tersebar di beberapa kecamatan di Kutim, 112 hektare sawah gagal panen. Akibat tidak mendapat pasokan air yang
cukup.
Masih ada 973 hektare lainnya yang terancam gagal panen pula, kalau tidak mendapat penanganan segera. Seperti memberi pasokan air dari sumber air terdekat.
“Satu kawasan sentra padi yang cukup mengkhawatirkan adalah di Kecamatan Kaliorang SP3 dan SP4. Dua desa,
yakni Bangun Jaya dan Citra Manunggal Jaya terancam kekeringan bila dalam satu minggu ke depan tidak ada hujan. Lahan persawahan di kawasan tersebut bisa gagal panen,” kata Kadis Pertanian Syafrudin Ginting melalui Kabid Pertanian, Eddy Junaedy, Rabu (12/8/2015).
Artinya, lanjut Eddy ada potensi panen yang hilang dari musibah kekeringan yang melanda belakangan ini. “Kalau 1 hektar sawah saja kita bisa menghasilkan 4,2 ton gabah kering giling, maka sudah ada sekitar 400 ton yang hilang karena gagal panen. Jumlah itu, akan terus bertambah bila yang 973 hektare lahan sawah kritis lainnya tidak cepat
ditanggulangi,” ungkap Eddy. [] TBK