SUKADANA – Kepala Desa Pelapis, Kecamatan Kepulauan Karimata, Rosiharnadi membantah kabar jual beli pulau, namun yang ada hanya sebatas sosialisasi perencanaan pembangunan tangki timbun yang akan dibangun di salah satu Pulau di Pelapis.
Rosiharnadi saat dihubungi di Sukdana, Selasa, (03/11) mengatakan, kabar pembelian pulau itu merupakan kabar yang kemungkinan dibesar-besarkan oleh pihak yang ingin mengambil keuntungan di Pelapis dengan menyampaikan adanya investor dari asing dan termasuk dari Beijing sejenisnya.
Dirinya membantah adanya isu jual beli pulau tersebut, namun dirinya membenarkan jika memang sudah ada komunikasi dalam bentuk sosialisasi akan dibangun sebuah tangki timbun Cruid Palm Oil (CPO) yang dilakukan sebuah perusahaan PT. Adya Utama Abadi.
“Yang ada hanya sebatas sosialisasi, tapi keburu masyarakat bermimpi seperti kisah rumput laut dulu,” kata Rosiharnadi.
Dikatakannya, untuk jual beli pulau, saat ini di Pulau Pelapis dan sekitarnya tidak ada satupun surat menyurat atas tanah disana, dan status hutan adalah Areal Penggunaan Lain (APL) dan kewenangan atas lahan milik negara itu berada di pemerintah.
Lahan yang ditanami masyarakat hanya sebatas memanfaatkan lahan hutan untuk peladangan, baik tanaman seperti kelapa, cengkeh ataupun sejenisnya yang memang selama ini tidak dipergunakan, dan banyak tanaman yang ada disana adalah tanaman asli yang tumbuh alami seperti asam dan sejenisnya.
Lanjut Kades Pelapis, adapun pihak yang sudah menyebut adanya harga atas sebidang tanah atau bahkan menyebut nilai per meter perseginya, dirinya menganggap itu belum dapat dijadikan pegangan.
“Pertemuan tanggal 14 November antara masyarakat dan pihak perusahaan tentang rencana lanjutan di kantor desa Pelapis belum dipastikan,” imbuhnya. [] ANT