KUTAI KERTANEGARA – Komisi III DPRD Kukar melakukan studi komparatif terkait penyertaan modal daerah ke BPKAD Pemprov DKI Jakarta, belum lama ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk menggali informasi penyertaan modal ke Perusda yakni terkait dengan regulasinya, mekanismenya, besaran penyertaan, serta dividen yang diperoleh.
Hasil kajian Komisi III diperoleh informasi bahwa, melalui jajaran SKPD terkait Biro Perekonomian, BPKAD, BPMD, BAPPEDA, Tim Penasehat Investasi Pemprov DKI telah memiliki pemahaman yang sama dan saling berkordinasi dalam pelaksanaan penyertaan modal Pemprov DKI Jakarta ke BUMD.
“Mekanisme telah dijalankan sebagaimana mestinya. Penyertaan modal ke BUMD merupakan keputusan yang telah dikordinasikan dan dibahas di tingkat eksekutif dan legislatif dan telah dikaji kelayakannya.
Anggota Komisi III Fathan Djoenaidi mengatakan, berdasarkan hasil lesson learnt dari Pemprov DKI dalam pelaksanaan penyertaan modal ke BUMD, maka Komisi III memberikan saran tindaklanjut terhadap masalah penyertaan modal seperti, perlu dilakukan evaluasi terhadap penyertaan modal yang telah dilakukan oleh Pemkab Kukar.
“Perlu me-review kembali perda-perda penyertaan modal, perlu diatur dalam sebuah perjanjian tentang peruntukan dari penyertaan modal. Perlu memperbaiki mekanisme penyertaan modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Perlu dilakukan kajian tentang fasility study, analisa portofolio, analisa risiko usaha,” katanya.
“Khusus Bankaltim perlu diterbitkan peraturan tentang penempatan kas daerah,” pungkasnya. [] Hms/Advetorial