APBD Kota Pontianak 2017 Rp.1,5 Trilyun.

Walikota Pontianak H. Sutarmidji, SH, M.Hum, berpose dengan pimpinan DPRD Kota Pontianak sesusai penandatangan APBD 2017
Walikota Pontianak H. Sutarmidji, SH, M.Hum, berpose dengan pimpinan DPRD Kota Pontianak sesusai penandatangan APBD 2017

PONTIANAK-Melalui sidang paripurna DPRD Kota Pontianak, Selasa (22/11) akhirnya Anggaran Perencanaan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017, Kota Pontianak resmi disahkan dihadiri pimpinan DPRD Kota Pontianak, Sataruddin, SH (Ketua), Dr. Firdaus Zar’in, S.Pd, M.Si (Wakil Ketua), Hary Mustamin, SH (Wakil Ketua), dan Sy. Alwi Al-Mutahar (Wakil Ketua).

Wali Kota Pontianak, H. Sutarmidji, SH, M.Hum menjelaskan APBD Kota Pontianak tahun 2017 sebesar Rp1,5 Triliun, yang akan difokuskan pada bidang pendidikan, pembangunan infrastruktur jalan dan pembenahan kawasan kumuh yang ada di Kota Pontianak.

“Pemkot menganggarkan untuk sanitasi lingkungan, jalan lingkungan. Kita berharap bahwa tahun 2018 nanti jalan lingkungan tersebut tuntas semua,” katanya.

Disebutkannya, di Kota Pontianak masih sekitar 60 hektare lagi kawasan  yang terbilang kumuh, dan yang kumuh berat hanya sekitat 40 hektare. Kawasan Kumuh paling besar tersebar di Tambelan Sampit, Beting, Banjar Serasan, dan Siantan Tengah.

Selain itu Midji juga menuturkan anggaran yang besar adalah pada dinas pendidikan, karena Kota Pontianak akan membenahi sekolah-sekolah yang ada dalam rangka membuat dan menambah fasilitas untuk mempersiapkan sekolah lima hari. Sehingga memberikan kenyamanan pada para murid ketika berada disekolah.

Prioritas lainnya adalah saluran perkotaan, dan pembenahan saluran tersier. Uang senilai Rp12 miliar juga dianggarkan untuk memasang pipa tersier untuk gang-gang supaya masyarakat bisa berlangganan air bersih.

Pemkot juga telah menganggarkan untuk pembuatan Gedung Parkir, yang terletak di lahan bangunan SD di belakang Hotel Neo. Dalam pembangunan Gedung Parkir tersebut dibutuhkan anggaran Rp40 miliar dan Midji menyampaikan jika pendapatan pertahunnya dari Gedung Parkir tersebut bisa sampai Rp8 miliar.

“Keberadaan Hotel Neo, Hotel Star dan warung-warung kopi di Gajahmada itu menjadi konsumen kita nanti di Gedung Parkir itu, nanti tidak boleh lagi ada yang parkir di Jalan Gajahmada itu,” tegasnya.

Sedangkan untuk murid-murid yang ada di sekolah tersebut Midji menuturkan bahwa bisa pindah di sekolah yang ada di Jalan S. Parman  dan sekolah SD di depan sekolah yang akan dibangun Gedung Parkir.(Rachmat Effendi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com