Berkat dukungan Dispora Kukar untuk memberikan fasilitas terbaik serta berkat pembinaan atlet oleh PRSI Kukar, hasil Kejurprov melampaui target. Atlet renang Kukar membuat kejutan, sukses meraih16 Emas, 21 Perak, 15 Perunggu.
SETELAH nyaris dua tahun vakum akibat pandemi corona virus desease 2019 (covid-19), aktivitas olahraga di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menggeliat, di antaranya adalah cabang olahraga (cabor) renang. Potensi prestasi cabor ini sangat besar, mengingat di ibu kota kabupaten ini terdapat fasilitas kolam renang bertaraf nasional yang pernah menjadi veneu Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII tahun 2008 silam.
Sementara Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kukar baru saja mengalami pergantian, Alfian Noor yang juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar terpilih menjadi ketua. Sedangkan sekretarisnya adalah Al Qomar, mantan wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar.
Namun belum lagi dilantik, mereka harus bersiap karena ditunjuk jadi tuan rumah Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) renang garapan Pengurus Provinsi (Pengprov) PRSI Kalimantan Timur (Kaltim). Even itu sebenarnya menjadi ajang pembuktian kepada khalayak se-Kaltim, bukan saja bagi Pengkab PRSI dan atlet renang lokal, tetapi juga bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar.
Kejurprov itu untuk membuktikan bahwa pengurus baru PRSI Kukar memang pantas diberi amanah, untuk membuktikan bahwa atlet Kukar memang berbakat, serta untuk membuktikan bahwa perhatian Pemkab Kukar untuk peningkatan kualitas cabor renang. Even itu akhirnya digelar selama dua hari pada bulan lalu, tepatnya 10-12 Juni 2022. Lokasinya di Kolam Renang Putri Junjung Buyah, Jalan Stadion Barat, Tenggarong.
SEPEKAN DIPERSIAPKAN
Mempersiapkan fasilitas Kejurprov PRSI Kaltim itu, Pemkab Kukar melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) bekerja selama sepekan. Persiapan itu dalam bentuk sosialisasi dan koordinasi, hingga mempersiapkan fasilitas kolam renang agar laik dan layak menjadi veneu Kejurprov. Karena meski pernah jadi veneu PON, ada fasilitas kolam renang Putri Junjung Buyah yang tidak berfungsi, seperti fasilitas timing system dan scoreboard & perimeter LED.
“Kendala pasti ada, tetapi setelah dikoordinasikan dengan pihak lain, semua bisa teratasi. Kolam renang, baik untuk latihan, pemanasan dan perlombaan sudah disiapkan. Hari ini kan kita uji lapangan dan technical meeting (rapat teknis, red), sampai saat ini belum ada keluhan.”
Kepala Dispora Kukar Aji Ali Husni bahkan harus turun langsung ke veneu untuk memantau persiapan fasilitas Kejurprov. Ia didampingi Razi, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Kolam Renang Putri Junjung Buyah. Saat diwawancara di awal acara, Jumat (10/06/2022) pagi, Aji Ali Husni menyebut, setelah mempersiapkan sepekan, fasilitas kolam renang siap 100% digunakan.
“Kendala pasti ada, tetapi setelah dikoordinasikan dengan pihak lain, semua bisa teratasi. Kolam renang, baik untuk latihan, pemanasan dan perlombaan sudah disiapkan. Hari ini kan kita uji lapangan dan technical meeting (rapat teknis, red), sampai saat ini belum ada keluhan,” papar birokrat Kukar yang mulai mengawali kariernya sebagai honorer sejak tahun 1995 hingga 1998 di Kantor Camat Tenggarong ini.
TARGET 7 MEDALI EMAS
Sementara soal persiapan atlet, Ketua Pengkab PRSI Kukar Alfian Noor saat ditemui di sela sela rapat teknis di aula Kolam Renang Putri Junjung Buyah mengungkapkan, meskipun Kukar menjadi tuan rumah, tapi pihaknya hanya berani menargetkan 7 medali emas pada kejurprov kali ini. “Targetnya atlet Kukar meraih 6 sampai 7 medali emas,” ungkap Alfian Noor didampingi Al Qomar.
Target tersebut, kata Alfian Noor, sangat realistis, mengingat saat ini baru terdapat tiga klub renang yang juga menjadi binaan PRSI, yakni Klub Renang Semayang, Klub Renang Mahkota Raja, dan Tirta Lembu Swana Swimming Club. Dari ketiga klub itu, hanya 40 atlet yang terlibat dalam Kejurpro. “Empat puluh atlet dari tiga klub renang di Kukar ikut serta, mengikuti hampir seluruh nomor yang diperlombakan,” unglap Alfian Noor.
Dikatakan Alfian Noor, Kejurprov ini sebagai ajang untuk seleksi atlet menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mendatang. “Persaingan di Kaltim ini kan cukup ketat. Kita ini kan baru punya tiga klub, sementara di Balikpapan ada 30-an klub. Oleh karena itu berdasarkan hasil-hasil terdahulu, kita hanya bisa mengupayakan enam sampai tujuh medali emas,” papar Alfian Noor.
Menurut dia, saat ini bukan soal pembinaan yang kurang, melainkan karena minat untuk cabor renang ini yang masih kurang. “Untuk atlet yang mengikuti pertandingan, belum maksimal yang dapat diandalkan. Dan ini (partisipasi Kejurprov, red) adalah bentuk pembinaan bagaimana menarik minat,” kata Alfian Noor.
Menurut Alfian Noor, saat ini pihaknya mendorong agar banyak potensi menyukai kolam renang, bermain air. Suatu saat nanti, minat untuk menjadi atlet renang bisa muncul. “Ini menjadi salah satu momen kami untuk mencari bakat-bakat baru. Di sini kan ada kelompok umur-kelompok umur yang diperlombakan, ini upaya yang baik untuk menarik minat,” ujar dia.
Sebagai upaya untuk menarik minat tersebut, pada Agustus mendatang, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar akan menggelar Bupati Cup untuk cabor renang. “Bahkan nanti ada secara khusus ada gaya renang bebas untuk kelompok umur lima sampai delapan tahun,” ungkapnya.
“Persaingan di Kaltim ini kan cukup ketat. Kita ini kan baru punya tiga klub, sementara di Balikpapan ada 30-an klub. Oleh karena itu berdasarkan hasil-hasil terdahulu, kita hanya bisa mengupayakan enam sampai tujuh medali emas.”
Dengan begitu, lanjut Alfian Noor, akan dapat menarik minat dari sekolah-sekolah untuk mengirimkan potensi yang dapat menjadi atlet renang. “Ini juga nanti akan menjadi ajang seleksi, yang menjadi juara perak atau perunggu, akan diikutkan ke Porprov,” ujarnya.
ANDALAN KUKAR
Terpisah, Murkis, pelatih sekaligus Ketua Klub Tirta Lembu Swana, didampingi Andy Kusuma pelatih Klub Semayang, mengungkapkan, 40 atlet renang Kukar yang diturunkan dalam Kejurprov itu terdiri berasal dari klub mereka dan klub Mahkota Raja, terdiri dari atlet junior dan senior. Para atlet itu telah diberikan pelatihan sejak Bulan Februari 2022 lalu melalui pusat pelatihan mandiri.
“Alhamdulillah alet renang kita sudah dipersiapkan melalui training center mandiri, setiap hari berlatih. Dari hasil-hasil perlombaan sebelumnya, kita mengandalkan KU Senior yang sudah tercatat mendapatkan limit terbaik se-Kaltim,” kata Murkis optimis.
Harapan para pelatih, kata Murkis, untuk keperluan jangka pendek, agar pihak Persatuan Renang Republik Indonesia atau dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab) Kukar dapat memberikan bantuan nutrisi bagi atlet. Nutrisi atlet itu, lanjutnya, berupa makanan, susu dan suplemen makanan, terutama selama training center.
“Alhamdulillah, dari pengurus PRSI ada juga yang membantu melalui dana pribadi untuk nutrisi atlet ini. Namun kami sangat berterima kasih kepada Pemkab Kukar, terutama Dinas Pemuda dan Olahraga, karena telah memberikan kami kesempatan untuk memanfaatkan kolam ini (Kolam Renang Putri Junjung Buyah, red) untuk berlatih,” papar Murkis.
RATUSAN PERENANG BERKOMPETISI
Menurut Alimuddin, Ketua Harian PRSI Kaltim yang juga menjadi Ketua Panitia Kejurprov, melalui Joni AB, mengungkapkan bahwa dalam Kejurprov itu, sebanyak 286 atlet dari delapan kabupaten kota se-Kaltim terdaftar ikut andil dalam 1710 nomor renang yang diperlombakan.
PRSI Berau mengirimkan sebanyak 7 atlet dan terdaftar mengikuti 16 nomor dari 180 nomor yang diperlombakan. PRSI Bontang mengirimkan 24 atlet dan mengikuti 80 nomor yang diperlombakan. PRSI Kutai Timur (Kutim) mengirim 11 atlet dan mendaftarkan 52 nomor. PRSI Paser mengirimkan 12 atlet dan mendaftarkan 129 nomor. Penajam Swimming Club Penajam Pasir Utara (PPU) mengirimkan 18 atlet dan mendaftarkan 84 nomor.
PRSI Samarinda, ada 26 atlet dengan 149 nomor. PRSI Kukar yang menaungi tiga klub, mengikutsertakan 40 atlet dan mendaftarkan 211 nomor. Sedangkan dari Balikpapan, sebanyak 148 atlet renang yang dilibatkan dan terdaftar pada 989 nomor yang diperlombakan. Sementara yang absen, tidak mengirimkan kontingen pada Kejurprov renang ini adalah Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu).
Kepada Alimuddin, usai memimpin rapat teknis (technical meeting), mengungkapkan, persiapan teknis berjalan lancar, meskipun sempat terjadi perdebatan cukup alot tentang aturan perlombaan. “Tapi kita kembali ke ketentuan Fina (Fédération Internationale de Natation, Federasi Renang Internasional, red). Jadi tidak ada masalah. Memang dalam beberapa kali event terjadi perdebatan, tetapi bisa diselesaikan,” ujar Alimuddin, Jumat (10/06/2022) petang.
Lalu ada penerapan aturan baru pada saat strat up gaya bebas. “Kita persiapkan sekaligus mendidik atlet agar pada saat lomba di luar daerah sudah standar. Mengubah mindset dan perilaku agar kembali ke aturan yang berlaku. Sehingga pada saat berlomba di mana pun, atlet kita siap,” ungkap Alimuddin.
Hasil Kejurprov ini, lanjut dia, akan diambil untuk dididik secara khusus untuk tahun 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Dalam waktu dekat, juga akan menyelenggarakan Bupati Cup dan Porprov, yang juga dapat dijadikan sebagai ajang seleksi perlombaan tingkat nasional. “Para juara nanti akan diikutkan pada Festival Akuatik Indonesia,” ujar Alimuddin.
BANGKIT DARI TIDUR
Dalam pembukaan Kejurprov, Sabtu (11/06/2022), Alimuddin meyakini bahwa setelah vakum sekitar dua tahun, cabor renang akan kembali bangkit dan diawali dari even ini. “Insya Allah akan menjadi awal kebangkitan renang di Provinsi Kalimantan Timur,” kata Alimuddin, saat memberikan laporan atas pelaksanaan Kejurprov PRSI Kaltim di Kolam Renang Putri Junjung Buyah.
Ia juga yakin, melalui ajang Kejurprov ini, akan ada banyak atlet renang yang mengukir rekor limit baru, termasuk dari Kukar. “Akan ada beberapa even yang juga dapat menjadi ajang seleksi untuk menghadapi Porprov (Pekan Olahraga Provinsi, red) di Berau pada November mendatang, seperti Bupati Cup di Kutai Kartanegara,” ujar Alimuddin.
Sementara Rusdiansyah Aras, Ketua KONI Kaltim, dalam sambutannya pada pembukaan Kejurprov PRSI Kaltim, menyampaikan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada PRSI. “Pada PON (Pekan Olahraga Nasional keduapuluh satu di Aceh dan Sumatera Utara tahun 2024 mendatang, dari cabor renang minimal dapat medali. Kami yakin renang akan memberikan yang terbaik,” ujar Rusdiansyah Aras.
DUKUNGAN BUPATI
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah, yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kukar, Totok Heru Subroto, membuka secara resmi Kejurprov PRSI Kaltim. Dalam sambutannya, Bupati Kukar mendoakan seluruh atlet renang yang turut serta Kejurprov menjadi juara, jika tidak di even ini, maka menjadi juara di even lainnya, hingga tingkat nasional dan internasional.
Harapan tersebut tentu saja terkhusus untuk atlet Kukar, mengingat daerah ini memiliki fasilitas kolam renang berstandar nasional yang cukup memadai. Di samping itu terdapat aliran sungai dan laut yang dapat meningkatkan kemampuan berenang warganya.
“Renang adalah sebuah kegiatan tidak semua orang bisa melakukannya, tidak semua orang bisa berenang. Memberikan tantangan dan sensasi tersendiri. Sebagai daerah yang banyak dialiri sungai dan laut, membuat kita memiliki skill berenang dan menjadi potensi mengukir prestasi olahraga renang,” papar Bupati sebagaimana disampaikan Totok Heru Subroto.
Melalui induk organisasinya, PRSI, kegiatan renang di Indonesia telah memberikan prestasi cukup membanggakan Indonesia, baik di kawasan Asia maupun di dunia. “Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, melalui program KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia di Kukar, red), berupaya meningkatkan prestasi atlet renang secara maksimal,” urai Bupati.
Langkah nyata program itu di antaranya adalah dengan mencetuskan kebijakan fasilitasi program gemar olahraga untuk masyarakat dengan sasaran dari berbagai lapisan usia. Tujuannya, lanjut Bupati, untuk menjadikan olahraga untuk lebih meningkatkan kesehatan warga masyarakat Kukar. “Semoga di masa mendatang muncul atlet renang baru yang dapat mengharumkan nama Kutai Kartanegara,” harapnya.
Pada pelaksanaan Pekat Olahraga Provinsi (Porprov) ke-7 di Kabupaten Berau pada akhir tahun ini, lanjut Bupati, tentu memberikan semangat bagi atlet daerah. “Ajang Kejurprov ini dapat menjadi tolak ukur sampai sejauh mana persiapan dalam melakukan pembinaan prestasi. Kejurprov adalah bukti nyata mempersiapkan Porprov,” kata Bupati.
Melalui Kejurprov ini, Bupati Kukar menegaskan bahwa pihaknya akan terus memberikan dukungan, sebagai upaya melahirkan atlet renang berprestasi. “Saya berharap klub renang semakin semarak seiring semakin lengkapnya fasilitas renang, seperti di Kolam Renang Putri Junjung Buyah,” ujarnya.
Harapan Bupati Kukar lainnya, penyelenggaraan Kejurprov tidak hanya dijadikan even reguler, tetapi juga dapat mencetak rekorbaru dalam perlombaan, sehingga perkembangannya terlihat. “Selamat bertanding dan junjung tinggi sportivitas,” pungkasnya dalam sambutan, sebelum membuka acara.
EKSTRAKURIKULER SEKOLAH
Di sela-sela acara pembukaan Kejurprov, Ketua Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Abdul Rasid mengatakan, untuk mengembangkan minat bakat renang, sekaligus dalam rangka mencari bibit atlet renang andal, renang perlu dijadikan olahraga ekstrakurikuler, baik di Sekolah Dasar (SD) maupun di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Kalau PRSI memang mau harus pintar-pintar mencari atlet, baik di SD hingga SMP. Tinggal dikomunikasikan saja, jadikan renang sebagai olahraga ekstrakurikuler. Tinggal dijadwalkan kapan latihannya. Tujuannya supaya mereka mencintai olahraga ini jadi kita dapat mencari atlet yang berbakat,” ujar Abdul Rasid menanggapi masih minimnya atlet dan sedikitnya klub renang di Kukar.
Menurut dia, dukungan Pemerintah Kabupaten saat ini sudah sangat bagus, hanya saja masih harus ditingkatkan. “Renang ini memiliki nomor tanding yang banyak, sehingga sayang kalau tidak dikelola dan dibina secara baik. Potensi yang harus dikelola baik. Renang adalah salah satu olahraga terukur yang harus dimaksimalkan pembinaannya. Ini aset kita yang harus dijadikan potensi untuk mendulang mendali,” papar Abdul Rasid.
Mantan Ketua KONI Kukar ini juga mengatakan bahwa pengembangan renang sebagai olahraga terukur merupakan hal yang sangat positif dan keberhasilannya tergantung pembinaannya. “Saya menyukai olahraga yang terukur. Jadi tidak ada permainan di dalam olahraga renang, ini murni adalah olahraga yang terukur. Sehingga bukan saja bisa berprestasi di tingkat Kaltim, tetapi juga di tingkat nasional,” pungkas Rasid.
JAUH MELAMPAUI TARGET
Mengenai hasil Kejurprov, atlet dan pengurus Pengkab PRSI Kukar banyak dibuat terkejut. Soalnya 40 atlet renang Kukar yang turut serta di ajang Kejurprov mampu tampil hebat. 14 atlet di antaranya bahkan sukses mencatatkan rekor di barisan terbaik. Total medali yang diraih adalah 16 emas, 21 merak dan 15 perunggu. Raihan juara tersebut diumumkan panitia Kejurprov saat penutupan yang berlangsung Minggu (12/06/2022) petang di veneu.
“Kita bersyukur karena perolehan medali emas melampaui target, di hari pertama kita dapat 7 medali emas dan hari terakhir 9 medali emas.”
Mereka yang terbaik dari Kukar itu adalah Rio Satria Pratama, pemegang 3 medali emas, 1 perak dan 2 perunggu yang bertanding di kategori Kelompok Usia (KU) I Putra. Di KU yang sama, Muhammad Azwa Dezta memperoleh 1 medali perak dan 2 perunggu. Untuk kategori KU I Putri, Rahel Trimmanuel mengukir limit terbaik kedua dan ketiga, dengan perolehan 2 medali perak dan 2 perunggu. Di KU II Putra, Fynosha Hazel Satria mampu menyabet 1 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu.
Lalu ada Ridho Fauzi, perenang di KU II Putra ini sukses meraih 1 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu. Di kategori yang sama, Rama Vardana Priyandono harus puas dengan 6 medali perak dan 2 medali perunggu. Untuk KU II Putri, Jasmine Al Izah yang meraih medali perunggu. Untuk kategori KU IV Putra, Muhamamd Rizky Al-Fahreza Ali berhasil mendapatkan 2 medali emas, 2 perak, dan 3 perunggu. Di KU V Putra, Muhamamd Ahsan Ramadan sukses memperoleh 2 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu.
Hebatnya di kategori senior, Muhammad Dian dan Devin Yusva Samudra mampu menggondol medali emas di semua nomor yang diikuti, Muhammad Dian 4 nomor dan Devin Yusva Samudra 2 nomor. Atlet renang senior lainnya, Nugroho GM, juga berhasil 1 medali emas dengan hanya satu mengikuti 1 nomor perlombaan. Kemudian Dodi Adi Saputra dan Eky Narendra Pratama, keduanya atlet senior yang berhasil sama-sama meraih 2 medali perak.
Keberhasilan sejumlah atlet senior Kukar meraih menggondol medali emas, memang sesuai prediksi para pelatih. “Kita bersyukur karena perolehan medali emas melampaui target, di hari pertama kita dapat 7 medali emas dan hari terakhir 9 medali emas,” kata Andy Kusuma.
Di perlombaan awal yang diumumkan saat pembukaan adalah untuk 400 meter Gaya Bebas Kelompok Usia (KU) 123 Senior Putra dan 400 meter Gaya Bebas KU 2 Senior Putri. Karena ketatnya persaingan, perenang Kukar, Rama Vardana Priyandono, hanya mampu menempati juara kedua, setelah Balikpapan. Ia memperoleh limit 4 menit 49,6 detik, selisih 17,2 detik dari pemegang medali emas yang berasal dari Grand Taruna PRSI Balikpapan.
Sementara untuk kategori 400 meter Gaya Bebas KU Senior 2 Putri, atlet renang Kukar, Jasmin Al Izah hanya mampu tampil juara di urutan ketiga. Ia memperoleh limit 6 menit 21,54 detik. Sementara juara pertama juga diraih atlet renang dari Balikpapan dengan limit 5 menit 25,6 detik. []
Reporter: Tusiman | Editor: Hadi Purnomo