PARLEMENTARIA DPRD KALTIM – Usulan penundaan pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Timur (Kaltim) VII tahun 2022 yang disampaikan ke Gubernur Kaltim Isran Noor pekan lalu menuai banyak reaksi dan kritik, termasuk dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi.
Ketua Komisi IV yang juga membidangi masalah kepemudaan dan olahraga ini meminta agar Panitia Besar (PB) Porprov tidak menunda pelaksanaan Porprov yang semula dijadwalkan 12 hingga 22 November 2022 ini. Penundaan itu, lanjut Reza, sapaan akrabnya, akan banyak memberikan dampak, baik bagi pemerintah kabupaten kota yang memfasilitasi, juga bagi para atlet yang akan bertanding.
“Pada intinya kita di DPRD Komisi IV berharapnya pelaksanaan Porprov tidak tertunda tetap dilaksanakan jangan dibatalkan,” ujar anggota dewan penyandang gelar akademik sarjana sosial ini kepada para awak media saat ditemui usai mengikuti Rapat Paripurna ke-46 DPRD Kaltim di Lantai 6 Gedung D Komplek Perkantoran DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Rabu (02/11/2022).
Sebelumnya terungkap bahwa Sri Juniarsih selaku Ketua PB Porprov mengirimkan surat ke Gubernur Kaltim, mengusulkan pelaksanaan Porprov diundur 26 November 2022. Alasannya karena masalah ketidaksiapan teknis tuan rumah yang jika tidak ditunda, maka akan berdampak pada kualitas fasilitas Porprov. Sejumlah pejabat di daerah yang tengah berkumpul di Paser dalam rangka Pekan Olahraga Pelajar Dearah (Popda) XVI, telah menyatakan penolakannya.
“Ini lagi ditunggu-tunggu juga keputusan daripada PB Porprov sebenarnya, karena (penundaan, red) ini sudah bisa mengganggu persiapan-persiapan daripada peserta Porprov nantinya, baik itu daripada kabupaten kota maupun dengan atlet dan yang lainnya,” terang anggota Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini.
Lebih lanjut dikatakannya, biaya juga sudah banyak dikeluarkan oleh kabupaten kota dalam rangka persiapan Porprov, kemudian juga para atlet, kalau seandainya ini dibatalkan, otomatis kan mental bertanding mereka bakal turun. Kemudian masalah umur, penundaan juga dapat berpengaruh terhadap keikutsertaan atlet yang sudah dipersiapkan.
“Siapa tahu sudah melebihi dari umur yang ditentukan, kasihan tidak bisa ikut bertanding. Harapannya kami dengan Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur, red) supaya cepat dilaksanakan,” kata Akhmed Reza Fachlevi menegaskan. []
Reporter: Guntur Riyadi
Penyunting: Hadi Purnomo