PARLEMENTARIA DPRD KOTA SAMARINDA – Upaya mewujudkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda tahun 2024 meningkat menjadi Rp1 triliun bukan perkara mudah, perlu terobosan untuk mencapainya. Salah satunya adalah dengan program parkir non tunai yang sudah berjalan sukses. Dengan program parkir non tunai, target Rp1 triliun itu diyakini akan terwujud.
Hal itu disampaikan Fahruddin saat menghadiri rapat koordinasi penerapan parkir non tunai di pusat perbelanjaan Kota Samarinda, di ruang rapat Dinas Perhubungan Kota Samarinda jalan MT Haryono, Samarinda, Jumat (13/01/2023).
“Mudah-mudahan target untuk parkir yang lebih bagus dan PAD yang besar, tapi tetap tata kota lebih rapi. Dengan adanya parkir non tunai akan mengurangi kemacetan dan PAD kita supaya lebih bagus,” ujar Fahruddin, wakil rakyat kelahiran Samboja, 04 Maret 1972 saat diwawancara awak media.
Menurut politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) ini, program parkir non tunai yang dijalankan harus memberikan pelayanan yang bagus kepada pembayar parkir non tunai, yakni dengan membuat komposisi 30 persen tunai dan 70 persen non tunai. “Semisal ada 3 loket, 2 non tunai dan 1 untuk tunai. Jadi kalau masyarakat tidak ingin antre panjang menggunakan non tunai,” katanya.
“Kami sangat mendukung penerapan parkir non tunai ini, karena Kota Samarinda menuju kota smart city, bertujuan mengurangi kebocoran dalam kas daerah, membiasakan masyarakat menggunakan non tunai. Jadi kita sangat support apa yang dilaksanakan oleh Dishub Kota Samarinda terhadap semua pengelolaan parkir non tunai,” kata Fahruddin yang juga Anggota Badan Musyawarah DPRD Kota Samarinda.
Parkir non tunai akan diterapkan mulai tanggal 1 Maret 2023, di seluruh mall atau pusat perbelanjaan yang ada di Samarinda, Komplek Gedung Olahraga Segiri, serta Rumah Sakit IA Moeis. Sedangkan untuk penerapan parkir non tunai di jalan protokol akan menyusul. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Hadi Purnomo