SAMARINDA – SEPUCUK surat yang disampaikan kepada Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) membuat Gubernur dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kaltim tersentuh dan haru. Surat tersebut dibuat oleh para atlet disabilitas yang mengikuti ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI tahun 2021 di Provinsi Papua.
Peparnas adalah ajang kompetisi olahraga tingkat nasional yang menyerupai Pekan Olahraga Nasional (PON) bagi atlet penyandang disabilitas Indonesia. Perbedaan PON dan Peparnas terletak pada pembagian kelas dan teknis pertandingan. Di mana atlet Perpanas dikelompokkan berdasarkan kondisi fisiknya.
Dalam isi suratnya, para atlet Peparnas XVI menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Kaltim Isran Noor dan Kepala Dispora Kaltim Agus Tiannur. Hal itu dikarenakan nilai bonus yang diterima oleh para peraih medali di ajang Peparnas XVI/2021 disamakan dengan nilai bonus atlet PON XX/2021.
Diinformasikan besaran nomimal bonus atlet yang diberikan untuk perorangan peraih medali di PON XX dan Peparnas XVI Papua adalah untuk emas Rp 250 juta, perak Rp 150 juta dan perunggu Rp 59.375.000,-. Bonus tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Kaltim Isran Noor didampingi Kadispora Kaltim Agus Tiannur kepada para atlet PON dan Peparnas, di Pendopo Odah Etam, awal November 2022 kemarin.
“Jadi kan selama ini nilai bonus untuk atlet PON dan Peparnas selalu berbeda. Padahal mereka sama-sama mewakili Kaltim di ajang olahraga nasional. Yang membedakan hanya satu, disabilitas dan non disabilitas. Tapi kali ini Gubernur Kaltim memberikan bonus yang besarannya sama, baik untuk atlet PON maupun atlet Peparnas,” jelas Pelaksana Harian Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Dispora Kaltim Rusmulyadi, S.Sos ditemui media ini di ruang kerjanya, Jumat (24/2/2023).
Menurut Rusmul -sapaan akrab Rusmulyadi, penyama-rataan besaran nilai bonus atlet PON dan Peparnas yang dilakukan Gubernur Kaltim merupakan perwujudan dari misi pertama pembangunan Kaltim. Misi tersebut adalah berdaulat dalam pembangunan sumber daya manusia yang berahlak mulia dan berdaya saing. Terutama perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas. []
Penulis: Yulia Fatmawati Fauziah | Penyunting: Agus P Sarjono