INTERNASIONAL, TEPI BARAT – LIMA warga Pelestina, termasuk salah satunya seorang remaja berusia 15 tahun, tewas dalam serangan rudal yang diluncurkan Israel dari helikopter. Serangan Israel itu dilakukan saat melakukan penggerebekan ke kamp pengungsi di Kota Jenin Tepi Barat yang diduduki pada Senin (19/6/2023).
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan empat pria dan seorang anak laki-laki berusia 15 tahun tewas dalam serangan itu. Remaja itu bernama Ahmed Yousef Saqr. “Lima warga Palestina tewas akibat agresi pendudukan (Israel) di Jenin,” demikian pernyataan dari Kementerian Kesehatan Palestina yang sebelumnya menyebut bahwa tiga orang tewas.
Kementerian menambahkan, lebih dari 90 warga Palestina terluka, termasuk seorang gadis berusia 15 tahun yang menurut laporan lokal terkena peluru yang menembus dinding rumahnya.
Pada malam sebelumnya, pasukan Israel yang menyamar memasuki lingkungan di tepi kamp pengungsi kota Jenin yang padat, menargetkan rumah keluarga seorang militan yang dipenjara oleh Israel. Aksi ini terjadi dini hari, sebelum matahari terbit.
“Saya melihat ke luar jendela dan melihat tentara bertopeng menyerbu rumah tetangga kami, Assem Abu al-Haija. Setelah sekitar seperempat jam, saya mendengar beberapa ledakan dan tembakan keras,” kata Somaya Abu Samaan kepada TV Palestina.
Sementara, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan “baku tembak besar-besaran” meletus ketika pasukan memasuki kota Jenin di Tepi Barat untuk menangkap “para tersangka yang dicari”.
“Sebuah baku tembak besar-besaran meletus ketika pasukan Israel memasuki kota Tepi Barat utara untuk menangkap tersangka yang dicari,” kata seorang juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Richard Hecht, dikutip dari AFP.
Ia mengungkapkan, sebuah transportasi pengangkut pasukan Panther dihantam oleh alat peledak improvisasi (IED). “Kami tidak tahu sifat dari IED, itu cukup intens,” kata Letnan Kolonel Richard Hecht. Sejumlah besar alat peledak juga dilemparkan ke arah pasukan.
Untuk membantu penarikan pasukan, IDF lalu mengerahkan sebuah helikopter Apache Israel dan menembaki area terbuka untuk mengusir orang-orang bersenjata ketika pasukan mengeluarkan tentara dari transportasi pasukan.
Tentara Israel mengatakan, harus melakukan ‘operasi logistik di bawah tembakan’ untuk mengeluarkan beberapa kendaraan yang terjebak di sana. Mereka mengatakan, tentara Israel dan petugas polisi perbatasan terluka, tiga di antaranya cukup kritis.
Ini adalah pertama kalinya dalam beberapa tahun, militer Israel menggunakan helikopter untuk serangan di Tepi Barat. Helikopter tersebut dilaporkan menembaki militan di darat, sementara pasukan Israel mencoba menarik tentara.
“Kami tidak dapat meninggalkan rumah, ini benar-benar perang. Helikopter Apache terbang di atas kepala kami,” kata seorang penduduk Jenin, dilansir dari BBC.
“Pagi ini, helikopter mengebom sebuah lapangan di lingkungan kami. Beberapa orang terluka dan pipa air rusak, menyebabkan pemadaman air di sebagian besar kamp Jenin ” imbuhnya.
Otoritas Palestina menggambarkan serangan itu sebagai “agresi Israel terhadap Jenin’. “Eskalasi yang serius dan berbahaya ini harus segera dihentikan,” tegas mereka.
Selama 18 bulan terakhir, Israel telah mengintensifkan pencarian militer, penangkapan dan penghancuran rumah ke kota-kota Palestina di Tepi Barat yang diduduki, di tengah peningkatan tajam dalam serangan Palestina yang menargetkan Israel.
Dengan kekerasan ini, korban di kedua belah pihak mencapai tingkat yang tidak terlihat selama bertahun-tahun. Sejak awal tahun ini, setidaknya 161 warga Palestina tewas di Tepi Barat dan Jalur Gaza, sementara 21 warga Israel tewas.
Seorang pejabat intelijen Palestina mengatakan kepada AFP, bahwa itu adalah pertama kalinya sejak 2002 -selama intifada atau pemberontakan Palestina- bahwa militer Israel telah menembakkan rudal dari sebuah pesawat selama serangan di Jenin.
Seorang fotografer AFP di kota itu mengatakan bahwa pertempuran masih berlangsung pada pukul 10:30 waktu setempat.
Wakil gubernur Jenin, Kamal Abu al-Rub, mengatakan kepada AFP bahwa pasukan Israel melancarkan serangan pada Senin (19/6) sekitar pukul 04:00 waktu setempat. “Tentara dalam jumlah besar menyerbu kamp (pengungsi Jenin) dan kota setelah sholat subuh, dan terjadi baku tembak yang intens,” katanya.
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan pasukannya kerap melancarkan serangan ke kota-kota Palestina. Sebelumnya, pada bulan Maret, empat warga Palestina tewas dalam serangan tentara Israel di kamp pengungsi Jenin. []
Penyunting : Agus P Sarjono (dari berbagai sumber)