Samarinda Design Hub gelar pameran Design and Diversity 2023 di Studio Jinantara Jalan Wahid Hasyim II, Kota Samarinda mulai Sabtu (17/6) hingga Minggu (2/7).

Tumbuhkan Desain Sebagai Sektor Ekonomi Kreatif, SDH Rutin Gelar Pameran

Samarinda Design Hub gelar pameran Design and Diversity 2023 di Studio Jinantara Jalan Wahid Hasyim II, Kota Samarinda mulai Sabtu (17/6) hingga Minggu (2/7).

 

SAMARINDA – KOMUNITAS Samarinda Design Hub (SDH) memberanikan diri menampilkan eksistensinya sebagai komunitas desain di Kalimantan Timur (Kaltim). Komunitas ini menggelar pameran Design and Diversity 2023 dengan menampilkan 56 karya dari 36 partisipan dari berbagai bidang. Seperti desain komunikasi visual, interior, produk dan arsitektur.

Pameran karya yang digelar di Studio Jinantara Jalan Wahid Hasyim II, Kota Samarinda mulai Sabtu (17/6) hingga Minggu (2/7) mendatang itu, merupakan pameran kedua yang diselenggarakan SDH.

Uniknya, tidak sekedar pameran desain dari desainer-desainer lokal, melainkan para desainer tersebut berasal dari kontestan lomba international World Design dan juara lomba Jakarta World Design.

Founder Samarinda Design Hub, Ramadhan S Parnyata

Founder Samarinda Design Hub, Ramadhan S Parnyata mengungkapkan pameran desain ini merupakan puncak dari rangkaian enam acara yang telah dilakukan sebelumnya. Yakni talk show, peluncuran buku, pameran kolaborasi dengan beberapa SMP dari Anggana Kukar, dan diskusi mengenai dunia desain.

Berawal dari pameran karya seni yang mulai berkembang di tahun 2022. Dengan mengikuti berbagai pameran yang telah digelar dengan berbagai konsep yang berbeda. Hingga saat ini, sudah ada empat pameran yang digelar oleh Samarinda Design Hub (SDH).

“Kemarin pas Januari, Ada konsep pamerannya berkenaan dengan momentum ulang tahun Samarinda dan tanggal 17 Agustus konsep pamerannya memperingati hari kemerdekaan,” ujar Ramadhan.

“Dan pameran yang terakhir ini tidak berfokus, tapi kita pengen memperlihatkan teman teman desainer samarinda mempunyai kemampuan yang menghuni dari teknik dan unjuk karya,” ungkapnya kepada beritaborneo.com di Studio Jinantara Jalan Wahid Hasyim II, Samarinda, Minggu (02/07/23).

Tentunya, karya-karya yang dipamerkan ini melalui beberapa tahapan seleksi yang meliputi kriteria siap diproduksi massal, sudah diproduksi massal, pernah menjadi juara lomba nasional atau internasional, berdampak terhadap Samarinda dan bernilai jual tinggi.

“Awalnya ada sekitar 60 submition yang masuk kemudian kita seleksi menjadi 36 partisipan yang berasal dari mahasiswa dan sebagian nya praktisi serta dosen,” ucapnya.

Kedepannya, lima karya terbaik pada setiap kategori akan mendapat hadiah berupa piagam penghargaan dan marcendes.

Antusias dan kekaguman masyarakat pada karya yang dipamerkan pun menjadi suatu kebanggaan. “Respon pengunjung sangat bagus. Kami bersyukur kepada pengunjung terutama banyaknya pengunjung yang menyebarkan pameran kami di tiktok, sehingga menjadikan pameran kami banyak di kunjungin,” katanya.

Sebanyak 56 karya dari 36 partisipan dari berbagai bidang ditampilkan dalam pameran Design and Diversity 2023 yang digagas Komunitas SDH Kaltim

 

Dengan harapan memperkenalkan desain Samarinda untuk diterima oleh masyarakat dan dapat menjadi salah satu sektor ekonomi kreatif yang diakui pemerintah.

Partisipan pameran karya desain seni ini meliputi dari beberapa mahasiswa politeknik negeri Samarinda (polnes) serta dari beberapa partisipan dosen dan umum.

“Ada beberapa yang memang profesional dan ada beberapa yang freelance di bidang desain dan mahasiswa berprestasi yang kita ikutkan,” tuturnya.

Disamping itu, bagi masyarakat yang ingin datang ke pameran ini dapat membeli tiket baik cash maupun transfer dengan harga Rp 25 ribu/ orang. Namun, untuk mahasiswa tidak perlu risau. Untuk mahasiswa desain produk terdapat potongan harga diskon tersendiri.

Saat ini, untuk total partisipasi kunjungan mencapai 500 pengunjung yang berasal dari kalangan remaja generasi mileniel, x dan alfa yakni berada pada jenjang usia 16 hingga usia 25 tahun.

“Karena anak muda itu empresif. Paling cepat untuk merespon sesuatu dan pemberitahuan informasi kegiatan lebih cepat ke kalangan masyarakat,” katanya.

Terakhir, Ramadhan berharap desain dan karya seni dapat diterima dan mendapat apresiasi oleh masyarakat kaltim. Serta pemerintah dapat memilih desain menjadi salah satu pendukung sub sektor ekonomi kreatif yang dapat diemplementaiskan dan dikembangkan sebagai ekonomi kreatif.

“Kedepannya semoga skala kami lebih besar , mungkin tidak lagi berpameran di ruko kecil tapi mudah mudahan bisa di pameran pameran besar seperti convention hal agar bisa menggait lebih banyak partisipan,” tutupnya. []

Penulis : Hernanda Salsabila
Penyunting : Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com