SAMARINDA – AJANG Kaltim Fest 2023 yang digelar Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di Convention Hall, Stadion Kadrie Oening, Sempaja, Samarinda tanggal 7 hingga 15 Juli 2023, dijadikan momen pelaku Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) dan perajin dari Kabupaten Berau untuk menampilkan karya unik mereka.
Kaltim Fest 2023 adalah even pertama yang diikuti para pelaku UMKM dan perajin yang terhimpun dalam Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Berau. Berbagai kerajinan, mulai busana dengan kain tenun bermotif khas Berau, peralatan rumah tangga berbahan batok kelapa dan limbah kayu ulin, hingga makanan ringan maupun kuliner khas daerah setempat ditampilkan dalam even tersebut.
Menampati salah stand pameran di ajang Kaltim Fest 2023, Dekranasda Berau ingin lebih memperkenalkan kerajinan dari pelaku UMKM dan perajin Berau kepada masyarakat luas. “Kami di sini menampilkan kerajinan dan kuliner dari produk asli Berau. Salah satu best seller karya kami adalah kerajinan dari limbah kayu ulin,” jelas Atik, salah seorang pengurus Dekranasda Berau saat ditemui beritaborneo.com di stand Dekranasda Berau, Jumat (07/07/2023).
Dikatakan Atik, kayu ulin telah dikenal sebagai kayu yang kuat dan tahan lama. Karena itu dimanfaatkan para perajin dari Bumi Batiwakkal itu untuk membuat cobek, gelas dan perkakas dapur lainnya. Namun karena belakangan ini bahannya sulit didapat, maka produksinya pun terbatas.
“Bahan dari kayu ulin ini semakin dia kena air, semakin kuat. Tapi sayangnya produksi kami terbatas, karena limbah kayu ulin susah didapatkan.” ujar Atik.
Sementara untuk kerajinan lainnya, Atik mengungkapkan bahwa bahan-bahan yang digunakan adalah yang ramah lingkungan. Seperti kerajinan toples dari batok kelapa dan barang lainnya dari anyaman rotan.
Tak hanya itu, di even Kaltim Fest 2023, Dekranasda Berau juga memamerkan karya batik dan tenun. Bahkan salah satunya pernah mengikuti kontes dan menjadi Juara 1 di tingkat Provinsi Kaltim. Perajin-perajin tenun itu berasal dari Kampung Jumaring, Berau di bawah naungan Dekranasda Berau.
Terkait dengan harga kain tenun yang cukup mahal, Atik mengakuinya. Hanya saja menurut dia, semua itu sesuai dengan tingkat kesulitan dan alat yang digunakan. Jika motif dan alat yang digunakannya sederhana, kisaran harganya sekitar Rp 1 juta.
“Kami juga punya tas-tas kreativitas dengan kombinasi batik Berau harganya Rp 85 ribu. Semua karya ini dari pelaku UMKM di Berau, mereka menitipkan di stand Dekranasda Berau untuk dipamerkan di Kaltim Fest ini,” katanya.
Untuk Dekranasda Berau sendiri, ini kali pertama mereka mengikuti even Kaltim Fest. Atik berharap, ke depan kegiatan seperti ini dapat secara rutin diadakan. “Karena melalui even seperti ini, perajin dapat memperkenalkan karyanya, apalagi UMKM-nya senang dapat memasarkan produk-produk khas daerahnya masing-masing,” imbuh Atik.
Ia juga berharap Pemprov Kaltim dapat terus mendorong kepedulian masyarakat Kaltim untuk lebih mencintai produk-produk lokal. Terutama produk dari Kabupaten Berau yang tidak kalah dengan produk daerah lain. []
Penulis : Hernanda Salsabila Putri
Penyunting : Agus P Sarjono