PARLEMENTARIA SAMARINDA – HINGGA kini persoalan sampah masih menjadi ‘pekerjaan rumah’ yang belum terselesaikan dengan tuntas. Itulah mengapa Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Samri Saputra menyebut bahwa penanganan masalah sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda masih lambat dan belum optimal ditangani.
Samri menegaskan kepada instansi yang menangani persoalan sampah untuk bisa lebih maksimal dalam mendukung program Wali Kota Samarinda meningkatkan kualitas kebersihan kota.
“Samarinda baru-baru ini mendapatkan piagam penghargaan Adipura, tapi jangan sampai hal-hal seperti ini (sampah bertumpuk) bisa menurunkan penilaian yang sudah diterima. Harusnya ini terus ditingkatkan,” kata Samri ditemui awak media di Gedung DPRD Kota Samarinda Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Rabu (11/10/2023).
Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda ini mengungkapkan, dirinya sering melihat sampah yang bertumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Padahal sudah melewati waktu pembuangan sampah seperti yang ditentukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda yakni dari pukul 18.00-06.00 WITA.
“Permasalahan sampah ini memang menjadi pembicaraan yang tidak ada habisnya. Bahkan semua kecamatan di Samarinda juga belum tuntas mengatasi persoalan ini. Kami di dewan sebenarnya sering memanggil pihak DLH terkait dengan keterlambatan pengambilan sampah. Tapi mereka hanya memberikan alasan klasik,” ungkap Samri.
Politisi PKS ini menyebut, alasan yang kerap disampaikan DLH yakni terbatasnya jumlah kendaraan untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Padahal, kata Samri, DPRD sudah meminta mereka untuk mengajukan permohonan penambahan unit ke Pemkot sehingga persoalan tersebut tidak terus menerus terjadi.
Misalnya alasan keterbatasan armada dan keadaan kendaraan yang sudah tua. Menyikapi itu, Komisi III DPRD Samarinda juga jelasnya sudah meminta DLH untuk mengajukan penambahan armada sampah.
“Karena keluhan mereka seperti itu, berarti nanti anggarannya harus fokus ke pengadaan armada dan SDM (Sumber Daya Manusia). Berharap agenda-agenda yang sifatnya seremonial itu dikurangi saja, seperti seminar atau rapat yang tidak urgent. Ini penting sehingga persoalan sampah ini bisa segera diatasi,” terangnya. []
Penulis : Selamet | Penyunting : Budi Untoro