PARLEMENTARIA KALTIM – PENINGKATAN kapasitas pelaku ekonomi kreatif menjadi kunci penting dalam meningkatkan kualitas dan potensi desa wisata di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Terutama setelah mengalami dampak pandemi COVID-19 yang menuntut adaptasi dan inovasi para pelaku ekonomi kreatif.
Demikian hal itu diungkapkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim Bagus Susetyo saat menjadi pembicara dalam Workshop Peningkatan Kapasitas Ekonomi Kreatif.
Kegiatan yang digelar di Balikpapan, Jumat (10/11/2023) itu diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim. Workshop ini bertujuan memberikan pemahaman dan bimbingan kepada pengelola desa wisata di Provinsi Kaltim.
“Peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan potensi desa wisata di Kalimantan Timur, khususnya usai dihantam masa pandemi COVID-19 yang membutuhkan adaptasi dan inovasi,” ucap Bagus Sustyo.
“Desa wisata adalah salah satu sektor yang bisa memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah dan masyarakat, terutama di masa sulit seperti sekarang. Oleh karena itu, kita harus terus berupaya untuk mengembangkan dan mempromosikan desa wisata yang ada di Kaltim,” katanya lagi.
Ia mengatakan sebagai anggota DPRD Provinsi Kaltim daerah pemilihan Balikpapan, dirinya akan mendukung dan mengawal program-program yang berkaitan dengan pengembangan desa wisata, termasuk dalam hal anggaran dan regulasi.
“Kita harus bersinergi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat untuk memajukan desa wisata di Kalimantan Timur. Saya berharap workshop ini bisa memberikan manfaat dan motivasi bagi para pengelola desa wisata untuk terus berinovasi dan berkreativitas,” tutur anggota Komisi III DPRD Kaltim itu.
Di Kaltim, katanya ada Desa Wisata Pela Kabupaten Kutai Kartanegara, Desa Wisata Malahing Kota Bontang hingga Desa Wisata Teluk Harapan yang dikenal Nusantara masuk dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
ADWI adalah sebuah penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI kepada desa-desa yang memiliki potensi dan kinerja pariwisata yang unggul. ADWI bertujuan untuk mendorong pengembangan desa wisata yang berkelas dunia, berdaya saing global, dan berkelanjutan.
Bagus mencontohkan Desa Wisata Pela menawarkan berbagai daya tarik wisata, seperti keindahan alam, kekayaan budaya, kerajinan tangan, kuliner khas, dan kearifan lokal. Desa Wisata Pela juga memiliki kelembagaan yang baik, dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan dan pembangunan potensi pariwisata di desa.
“Kami mengajak pengelola desa wisata untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi pariwisata di desanya,” demikian Bagus. []
Penulis : Selamet | Penyunting : Agus P Sarjono