SAMARINDA – Isran Noor, politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang juga mantan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) undur diri dari posisi Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW). Itu dinyatakannya melalui sebuah surat pernyataan yang ditujukan kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Nasdem, tertanggal 10 November 2023.
Berita undur dirinya Isran Noor tersebut diketahui khalayak setelah salinan digital surat pengunduran dirinya beredar luas di media sosial. Kenyataan itu dibenarkan Hadi Mulyadi, koleganya saat memimpin Kaltim lalu. Salah seorang pengurus DPW Nasdem Kaltim, Anika Mustari Beduttang, juga meyakini kebenaran surat itu. Meskipun begitu, Anika Mustari mengaku tak mendapat sinyal soal rencana pengunduran diri Isran Noor dari posisi orang nomor satu Nasdem Kaltim.
Dalam surat itu, Isran–sapaannya–mengaku mengundurkan diri karena alasan sibuk menjalankan sejumlah kegiatan di luar kota Samarinda. Tak dijelaskan, kegiatan apa yang dimaksud. Alasan itu disebut tak masuk akal dan terkesan mengada-ada, sebab selama ini Isran juga dikenal sibuk mengurus Kaltim karena jabatannya sebagai Gubernur, tapi tak jadi alasan baginya untuk mengundurkan diri.
Ada yang menyebut bahwa pengunduran diri Isran dari Ketua DPW Nasdem karena partainya tak lagi mendukung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden Republik Indonesia. Dalam dua kali perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres), Isran Noor memang diketahui selalu mendukung Prabowo Subianto. Benarkah Isran tak sejalan dengan pilihan partainya yang telah mengusung Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Pilpres mendatang? Sayangnya Isran Noor tak merespons saat dikontak media ini, bahkan pesan whatsapp yang dikirim tertanda tak dibaca.
Pasca pengunduran diri Isran Noor itu, Anika Mustari Beduttang, menyebut bahwa DPW Kaltim merencanakan menggelar rapat pada Senin (13/10/2023) mendatang. Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak ini mengaku tak mungkin dirinya yang jadi pengganti, sebab banyak yang lebih berduit dan mumpuni untuk memimpin DPW Kaltim. Fatimah Ashari, Sekretaris DPW Kaltim bisa jadi menjadi salah satu kandidat.
“Mau keluar atau nggak, juga terserah Bapak (Isran Noor, red) saja, nggak bisa dipaksa, kalau mungkin mau ke partai lain, terserah beliau. Senin malam baru kami rapat, nanti kita lihat hasil rapat, siapa yang menggantikan Bapak,” ungkap Calon Legislatif Nomor 1 untuk daerah pemilihan Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu ini. []
Penulis: Hadi Purnomo