PARLEMENTARIA KALTIM – PEMILIHAN Umum (Pemilu) 2024 telah di depan mata. Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Jahidun mengajak masyarakat untuk bersiap menghadapi Pemilu dengan damai dan partisipatif.
“Kita harus menghormati dan menghargai setiap calon yang maju, termasuk calon legislatif perempuan. Itu adalah bukti Kaltim adalah daerah demokratis yang memberikan kesempatan yang sama bagi semua warga negara,” ujar Jahidin ditemui di Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Kamis (16/11/2023).
Jahidin berjanji akan berperan aktif sebagai anggota DPRD yang mendorong pelaksanaan Pemilu secara damai dan partisipatif di Benua Etam. Salah satu cara yang akan dilakukannya adalah dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang arti penting menggunakan hak pilih.
“Kita juga harus menjaga suasana kondusif di tengah persaingan tiga calon presiden,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Masing-masing tim sukses dalam Pemilu 2024, menurutnya, harus menjunjung nilai demokrasi yang sehat, tidak saling menjatuhkan atau menyerang pribadi masing-masing calon. Tim sukses justru harus menawarkan visi, misi, dan program yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Jangan sampai ada saling menjelek-jelekkan. Itu akan merusak citra demokrasi kita. Kita harus mengedepankan sikap santun, toleran, dan saling menghormati,” kata wakil rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Samarinda ini.
Jahidin menyebutkan angka para pemilih yang justru tidak menggunakan hak pilih atau golput di Kaltim masih tinggi. Pada Pemilu 2019, angka Golput di Samarinda dan Kutai Kartanegara mencapai 30-40 persen.
“Kita semua berharap masyarakat yang sudah punya hak pilih agar betul-betul menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara yang baik. Jangan golput. Golput itu tidak ada pendirian yang tegak. Sebagai warga negara, kita harus ikut menyumbangkan suara kita,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi peran media massa yang memberikan literasi dan dukungan kepada masyarakat agar tidak golput. Dia berharap, kerjasama antara pemerintah, partai politik, tim sukses, masyarakat, dan media massa terus terjalin untuk menciptakan pemilu damai dan partisipatif pada 2024.
“Siapa pun yang terpilih nantinya di antara para calon, ada kelebihan dan kekurangan sebagai manusia. Tapi dari mereka itu, ada yang dianggap terbaik oleh masyarakat. Itu kembali kepada para pemilih masing-masing untuk menilainya,” kata Jahidin []
Penulis : Selamet | Penyunting : Agus P Sarjono