PARLEMENTARIA KALTIM – KOMISI IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahrani (AWS) Samarinda dan RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.
RDP yang membahas masalah pembayaran jasa pelayanan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan di dua RSUD milik Kaltim itu, dihadiri empat orang anggota dewan. Mereka adalah Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi, Anggota Komisi IV Salehuddin, Rusman Ya’qub dan Ananda Emira Moieis. Serta didampingi seorang staf ahli dan seorang staf komisi.
Dalam RDP yang digelar di ruang rapat Gedung E Lantai 1 Komplek Perkantoran DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Kamis (16/11/2023) itu, Komisi IV berharap dua RSUD tersebut dapat meningkatkan pelayanannya.
“Harapan kita semoga pelayanan di dua rumah sakit ini bisa meningkat,” ujar Reza, sapaan akrab Ketua Komisi IV DPRD Kaltim ini.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara (Kukar) ini mengungkapkan pihaknya mendapat laporan ada keterlambatan pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) tenaga kesehatan dan ada kenaikan jasa pelayanan.
“Kami mendapat laporan untuk jasa pelayanan RP900 ribu sampai RP1 juta sudah naik menjadi RP2,5 juta informasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kaltim,” kata pria kelahiran Samarinda, 26 November 1990 ini.
Dia melanjutkan, pihaknya menyerahkan kepada tiap RSUD untuk kretria dalam penerimaan tenaga dokter dalam memenuhi kebutuhan dan bahkan ada dokter yang disekolahkan oleh pihak RSUD dalam rangka meningkatkan pelayanan.
“Kita menyerahkan ke pihak RSUD karena mereka yang mengetahui standarisasinya dan ada dokter yang disekolahkan oleh RSUD tersebut,” ungkap Anggota dewan dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini.
Reza menjelaskan, RSUD Kanujoso Djatiwibowo harus bersiap dan meningkatkan pelayanan sebagai RSUD yang terdekat dengan Ibu Kota Negara (IKN) walau IKN sendiri akan membangun dua RS di kawasan IKN.
“RSUD Kanujoso terdekat dengan IKN walaupun nanti ada dua RS yang akan dibangun oleh Pemerintah Pusat diharapkan nanti juga kesiapan dari RS Kanujoso juga harus disiapkan karena ini salah satu RS penyangga IKN,” tutup Reza. []
Penulis : Guntur Riyadi | Penyunting : Agus P Sarjono