SAMARINDA – UNIVERSITAS Mulawarman (Unmul) Samarinda melalui Matching Fund (MF) KedaiReka melaksanakan seminar dalam rangka upaya komersialisasi produk inovasi untuk penguatan pelaku Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Adapun produk inovasi yang diseminarkan adalah daging ayam rendah kolesterol dan kandang ayam berbasis Internet of Things (IoT)
Acara yang diselenggarakan oleh Tim MF KedaiReka Unmul ini dilaksanakan di Gedung Theater Prof DR H Masjaya MSi Jalan Sambaliung, Kampus Unmul Gunung Kelua Samarinda, Jum’at (25/11/2023).
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Unmul Nataniel Dengen memaparkan, diadakannya program ini agar pelaku UMKM dapat memiliki usaha secara mandiri melalui kerjasama dengan Matching Fund KedaiReka Unmul.
“Unmul akan siap membantu dan memberikan dorongan kepada setiap UMKM, juga ibu-ibu yang mau mengembangkan ekonomi ketahanan pangan, baik di lokal Samarinda maupun Kaltim,” terang Nataniel Dengen.
Dia kemudian menjelaskan, program MF KedaiReka adalah bentuk pendanaan yang diberikan kepada perguruan tinggi dan industri yang berkolaborasi dalam pengembangan inovasi melalui platform KedaiReka.
Adapun yang dikembangkan oleh Unmul jelas Nataniel, adalah digitalisasi kandang ayam pintar berbasis Internet of Things dengan sistem clouse house atau kadang sistem tertutup. Sistem ini dijalankan pada peternakan modern dengan tujuan untuk menyediakan suhu dan kelembaban yang ideal (melalui IoT) bagi ayam. Tujuannya untuk meminimalkan stres akibat perubahan kondisi lingkungan serta diharapkan mampu meningkatkan produktivitas.
Nataniel menjelaskan terdapat bantuan yang bisa diberikan kepada UMKM melalui MF KedaiReka ini yaitu transfer ilmu pengetahuan dan bantuan membuat proposal permodalan, baik yang akan diajukan ke pemerintah daerah maupun ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau bahkan dari perbankan.
“Unmul akan hadir berperan serta dalam upaya mengembangkan perekonomian melalui penguatan UMKM. Termasuk membantu mengarahkan kepada sumber sumber pandanaan seperti pemda, kementerian, Community Social Responsibility (CSR) dan juga dari perbankan,” terangnya.
Ketua Tim MF KedaiReka Unmul Julianda Romauli Manullang menambahkan, UMKM binaan MF KedaiReka Unmul hingga saat ini berjumlah 10 kelompok dengan anggota 100 orang yang tersebar di berbagai wilayah Kota Samarinda.
“UMKM yang kami bina berjumlah 100 orang, masuk ke dalam 10 kelompok. Mereka tersebar di Samarinda Seberang, Selili, Sempaja, di Belatuk dan sebagainya,” kata Julianda.
Dia mengungkapkan, selama empat bulan para anggota UMKM ini dilatih. Mulai dari cara memilih ayam yang baik, kemudian memotong ayam sampai kepada membuat produk olahan turunannya. Serta teknik pengemasan dan pemasaran dengan didampingi mahasiswa yang telah ditunjuk untuk berperan sebagai fasilitator.
“Yang terpenting kami perhatikan adalah keberlanjutan dari usaha UMKM ini. Sebab pada Desember nanti program ini akan berakhir, tetapi usaha mereka harus tetap jalan dan terus berkembang. Karenanya kami mengharapkan peran pemerintah daerah, demi keberlanjutan UMKM ini,” tutup Julianda. []
Penulis : Himawan Yokominarno | Penyunting : Agus P Sarjono