BONTANG – Kondisi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di TK Plus Al-Muhajirin Lokian cukup memprihatinkan. Lantaran tidak memiliki gedung permanen sebagai sarana penunjang.
Sehingga proses KBM selalu berpindah-pindah. Bahkan harus belajar di rumah karena tidak ada anggaran untuk menyewa gedung.
Hal tersebut mendapat sorotan dari lembaga legislatif Kota Bontang. Salah satunya Wakil Ketu Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Raking.
Sebagai mitra pendidikan, ia mengaku sangat miris serta khawatir. Pasalnya selain tak memiliki tempat atau fasilitas belajar sendiri, akses menuju KBM bagi anak usia Taman Kanak-kanak (TK) itu terbuat dari kayu dan sudah rapuh.
“Jembatannya sudah mau roboh. Sangat bahaya dilewati anak kecil begitu,” ucapnya, Selasa (28/11/2023).
Oleh karena itu, Raking mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang mencari solusi agar proses belajar anak TK tersebut berjalan lancar.
Ia menyarankan agar gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Selambai menjadi salah satu alternatif. Terlebih jaraknya yang tidak jauh dari TK Plus Al-Muhajirin.
“Tinggal bagaimana koordinasi dengan warga Selambai. Supaya BPU bisa digunakan belajar oleh mereka,” sebutnya.
Lebih jauh ia menuturkan, agar pemerintah tidak menutup mata terhadap dunia pendidikan. Tak terkecuali tingkat Taman Kanak-kanak.
Penulis: Fanny | Penyunting: Aji Utami