SAMARINDA, ADVETORIAL – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukan indikasi semakin membaik. Sementara komponen untuk struktur ekonomi di luar pertambangan juga kian bertumbuh.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni ketika memberikan sambutan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023, yang dilaksanakan di Aula Maratua, Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Jalan Gajah Mada Samarinda, Rabu (29/11/2023).
PTBI 2023 dengan tema “Sinergi memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional” ini dilaksanakan secara virtual dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Graha Basvara Icchana, Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta. Kegiatan tersebut juga diikuti oleh Menteri Kabinet Indonesia Maju serta pemangku kepentingan sektor perbankan.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Hendrik Sudaryanto juga mengakui, bahwa kondisi ekonomi di Kaltim terus pulih dan bertumbuh baik. Dia membandingkan, sepanjang 2023, prosentase kredit macet turun, penyaluran kredit untuk Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) juga meningkat jika dibandingkan tahun 2022.
“Sementara pengguna metode pembayaran non tunai (QRIS) semakin masif telah mencapai angka 642 ribu pengguna,” ujarnya.
Menurut dia, kondisi perkonomian Kaltim juga dipengaruhi oleh bagusnya pertumbuhan lapangan usaha konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN).
Hendrik menambahkan BI Kaltim senantiasa bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk mempromosikan sebagai daerah tujuan investasi hijau ke China, Korea Selatan dan Inggris.
“Upaya transformasi ekonomi dari sektro pertambangan beralih ke sektor pariwisata dan UMKM serta bersinergi dengan UMKM membangun industri feysen dari produk lokal, industri retail lokal, industri makanan dan lain sebagainya,” katanya.
“Dengan penurunan sektor pertambangan, Kaltim siap hadapi tantangan untuk transformasi ekonomi di masa mendatang,” tegasnya optimis.
Dalam kesempatan ini juga Hendrik menyampaikan Overview Perekonomian Kaltim Tahun 2023. Di mana salah satu pertumbuhannya pada triwulan III tumbuh sebesar 5,29 persen dengan kontribusi dari sektor jasa konstruksi yang didukung masifnya pembangunan di IKN serta meningkatnya minat imvestasi.
“Sementara inflasi pada angka 3,09 persen. Kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang telah membuat inflasi di Kaltim terkendali. Dan tantangan akan ada di Desember nanti yang harus bisa diantisipasi dengan baik,” ucapnya. (ADV/HIM/DISKOMINFO.KALTIM)