KUTAI KARTANEGARA – Wakil Bupati (Wabup) Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin memastikan target penurunan angka kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah lima tahun akibat kekurangan asupan gizi kronis dan infeksi berulang (stunting) 14 persen di Kukar dapat tercapai di tahun 2024.
Hal tersebut ia sampaikan saat mencanangkan Desa Loa Janan Ulu sebagai Desa Bebas Stunting (D’Best) di Balai Pertemuan Umum (BPU) desa setempat.
Untuk diketahui, tiga desa di Kukar yang dicanangkan sebagai D’Best. Di antaranya, Desa Giri Agung Kecamatan Sebulu, Desa Kuala Samboja kecamatan Samboja dan Desa Loa Janan Ulu kecamatan Loa Janan
Rendi mengatakan, berdasarkan data di tahun 2021, angka stunting di Kukar mencapai 26,4 persen, kemudian 2022 karena adanya pandemi Covid-19 meningkat menjadi 27,1 persen.
“Tahun 2023 ini di Kukar walau belum dirilis, namun sedikit ada kabar baik, ini semua berkat kerja sama lintas seorang pemangku kepentingan atau pihak yang berkepentingan (stakeholder) yang ada di Kukar, khususnya teman-teman TPK di posyandu yang ada di seluruh Kukar,” ujar Rendi, Jumat (15/12/2023)
“Angka yang dirilis kementerian Kesehatan mudah-mudahan bisa menembus di angka 16 persen, kita tunggu rilis resminya di akhir Desember nanti,” sambungnya.
Rendi berharap, penurunan angka stunting di Kukar bisa menembus angka nasional, karena saat ini Kukar sudah mengalami kemajuan yang luar biasa.
“Mudahan-mudahan target 14 persen di tahun 2024 itu sangat optimis dapat kita capai,“ harap Rendi.
Wabup Rendi mengungkapkan, anggaran untuk pengentasan kemiskinan dan penurunan stunting sebesar Rp300 milyar ditahun 2024.
“Ini kita tempatkan di beberapa sektor atau OPD yang mengurusi secara bergotong royong, karena ini menjadi fokus kita ke depan,” pungkasnya. (ADV/TMI/KUTAIKARTANEGARA)