BALIKPAPAN – SEKRETARIS Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni mengatakan kenaikan harga barang kebutuhan pokok menjelang hari besar keagamaan seperti Natal dan Tahun Baru 2024 lazim terjadi. Karena itu harus ada upaya pengendalian mekanisme pasar.
Saat melakukan peninjauan operasi pasar di Pasar Pandansari, Balikpapan, Sabtu (30/12/2023), Sri Wahyuni menyebut bahwa kenaikan harga yang lazim terjadi menjelang hari besar keagamaan dan akhir tahun dapat pula menyebabkan inflasi.
“Mekanisme pasar ini yang harus kita kendalikan. Salah satunya dengan mengaktifkan toko penyeimbang,” tegasnya.
Dia mengakui pasar akan selalu bicara bisnis tetapi tentunya harus pula mengedepankan unsur rasa kemanusian.
“Ketika ada harga kebutuhan pokok tertentu yang melesat naik cukup tinggi maka toko penyeimbang akan menjual barang yang mengalami kenaikan itu dengan harga yang sudah disubsidi. Tujuannya agar harga bisa kembali stabil dan terkendali,” jelasnya.
Toko penyeimbang lanjut Sri sekaligus menjadi media edukasi bagi para pedagang.
“Kita harus menghadirkan pemasok yang tidak monopoli. Pasar harus dipasok oleh beberapa suplier sehingga tidak ada monopoli. Meskipun stok ada tetapi kalau ada monopoli akan ada permainan harga. Harga pasti meningkat,” bebernya lagi.
Toko penyeimbang akan dimulai dulu dari Samarinda, tepatnya di Pasar Segiri. Ke depan toko penyeimbang juga akan disiapkan di seluruh kabupaten dan kota.
Dalam kesempatan lain Sekda Kaltim ini juga sudah melihat langsung rencana lokasi toko penyeimbang di Pasar Segiri Samarinda dan sangat mendukung atas rencana tersebut. Dia juga menyarankan agar dalam operasionalnya dapat bekerjasama dengan para agen dan distributor.
Pada operasi pasar di Balikpapan ini Pemprov Kaltim menyiapkan 8 ton beras stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP), 4 ton minyak goreng, 4 ton gula serta daging ayam dan daging sapi.
Beras kemasan 5 kilogram medium dijual dengan harga Rp 50 ribu, minyak goreng Rp 15 ribu per liter, gula Rp 15 ribu per kilogram, daging ayam Rp 31 ribu per ekor serta daging sapi Rp 90 ribu per kilogram.
Masyarakat sangat antusias dengan operasi pasar ini sehingga semua barang kebutuhan pokok terjual habis. []
Penulis : Himawan Yokominarno | Penyunting : Agus P Sarjono