JAKARTA – DEPUTI Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat pada Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimuddin menghadiri undangan rapat terbatas (Ratas) dari Dewan Pertimbangan Presiden RI (Wantimpres RI) di Ruang Rapat Jalan Veteran III Nomor 2 Gambir Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2024).
Dipimpin langsung oleh Sekretaris Anggota Wantimpres RI Devanto S Pratomo, rapat membahas berbagai hal terkait dengan sosial budaya dan pemberdayaan masyarakat di IKN. Termasuk isu isu sosial jelang penetapan pemerintah daerah khusus (Pemdasus) pada medio 2024 ini.
“Dalam rapat terbatas kami menyampaikan beberapa hal, pertama berkaitan tentang kesiapan rencana pemindahan ASN (Aparatur Sipil Negara -red), kemudian persiapan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), juga tentang afirmasi tenaga kerja lokal,” tutur Alimuddin.
Alimuddin juga menjelaskan bahwa saat ini sedang gencar-gencarnya melaksanakan program kerja OIKN yang dimulai sejak masa transisi. Dalam rangka menyiapkan masyarakat lokal untuk bisa sama-sama menikmati peningkatan kesejahteraan.
Sebagaimana disampaikan Alimuddin pada kesempatan lalu, OIKN berupaya menghindari kesenjangan sosial bagi masyarakat lokal dengan metode yang dilakukan melalui pendampingan, peningkatan kapasitas berupa pelatihan keterampilan, hingga pemberdayaan masyarakat.
“Pemberdayaan masyarakat dilakukan tidak hanya untuk warga di Kecamatan Sepaku tetapi juga warga di Kecamatan Samboja, Samboja Barat, Muara Jawa, Loa Kulu dan Loa Janan,” papar Purna Praja STPDN Angkatan 01 itu.
Pria yang pernah bertugas menjadi Perwira TNI Angkatan Darat ini menegaskan pemberdayaan harus terus dilakukan bagi warga yang berada di pinggir Kawasan Induk Pusat Pemerintahan (KIPP) untuk menghindari timbulnya kesenjangan antar warga.
OIKN katanya, akan selalu melakukan pendampingan hingga paripurna agar masyarakat mampu secara mandiri meningkatkan kesejahteraan. Salah satunya adalah melalui pelatihan pengelolaan keuangan dan kewirausahaan.
“Termasuk juga upaya percepatan peningkatan mutu guru yang ada di deliniasi IKN melalui kerjasama dengan Universitas Mulawarman, Universitas Negeri Malang kemudian juga dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mulai dari tingkatan pendidikan usia dini sampai dengan persiapan kita ke perguruan tinggi,” paparnya.
Alimuddin juga mengungkapkan telah menyiapkan Peta Jalan Pendidikan yang saat ini sedang dirumuskan bersama dengan Kemendikbudristek dan beberapa pakar pakar pendidikan dan perguruan tinggi.
“Kalobarasi ini dilakukan karena kita menganggap bahwa keterlibatan semua fihak terkait sangatlah penting,” ungkapnya.
Dia juga menyadari bahwa presentasi tenaga kerja lokal masih belum maksimal oleh karena itu dilakukan upaya pendataan warga yang memiliki keahlian maupun yang tidak. Pendataan ini dilakukan dalam rangka memetakan potensi dan kondisi ketenagakerjaan eksisting yang ada sehingga dapat dilakukan penentuan program kegiatan persiapan SDM dengan melalui pelaksanaan kelas pelatihan meningkatkan keterampilan (upskill) dan peningkatan kembali keterampilan (re-upskilling).
“Dengan adanya tenaga kerja lokal yang terampil ini selanjutnya akan kita salurkan untuk bekerja di OiKN khususnya pada proyek proyek infrastruktur yang sedang berjalan saat ini” tuturnya lagi.
Kemudian telah juga disiapkan dalam waktu dekat akan ada pelatihan kepada 600 orang bekerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker). Pelatihan tersebut tidak lagi hanya diperuntukan bagi warga yang berada di Kecamatan Sepaku saja tetapi juga warga yang berada di 5 kecamatan yang masuk dalam deliniasi IKN.
“Kerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara seperti Bank Rakyat Indonesia dalam melakukan misalnya perbaikan sekolah. Kemudian membantu pemenuhan kebutuhan sekolah. Termasuk juga program program pemberdayaan, kebudayaan dan kepariwisataan. Dan ini menjadi penting sebagai wujud konkrit bahwa pembangunan IKN harus dikeroyok oleh semua pihak” pungkasnya. []
Penulis : Himawan Yokominarno | Penyunting : Agus P Sarjono