KUTAI KARTANEGARA – SEIRING dengan peningkatan kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Dinas Sosial Kukar sebagai salah satu instansi yang bertanggung jawab terhadap rehabilitasi ODJG mengalami sejumlah kendala.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kukar Sunarko menjelaskan, kendala tersebut berkaitan satu sama lain untuk keberlangsungan dan keberhasilan penanganan pasien tersebut. Salah satunya adalah keberadaan shelter sebagai tempat penampungan ODGJ.
“Tempat shelter kami itu awalnya bukan diperuntukkan untuk tempat penampungan, tapi kemudian karena kasus ODGJ meningkat, maka yang seharusnya pemerintah provinsi mempunyai tempat untuk melakukan pembinaan pasien ODGJ tersebut, ternyata belum punya, sehingga terpaksa kami yang menjadi rumah antaranya. Jadi ukurannya sangat minim sekali,” papar Sunarko kepada beritaborneo.com di ruang kerjanya, di Kantor Dinsos Kukar Jalan Cut Nyak Dien Kelurahan Melayu, Tenggarong, Selasa (30/01/2024).
Selain tidak adanya lokasi penampungan yang disediakan provinsi, kendala lain yang dialami adalah berkenaan dengan respons keluarga pasien ODGJ yang berujung pada tidak adanya dukungan yang baik dari masyarakat kepada pasien tersebut.
“Seharusnya, ketika pasien tersebut dipulangkan ke keluarganya, maka mereka harus menerima dan merawat, namun kebanyakan dari mereka merasa tidak mampu merawat pasien tersebut, sehingga mereka terpaksa dikembalikan lagi ke shelter,” jelas Sunarko.
Tidak hanya pandangan kendala dari pihak keluarga pasien, namun juga dari masyarakat. Sunarko mennjelaskan bahwa setiap masyarakat melihat ODGJ, mereka selalu berpikir bahwa ini kan tugasnya Dinas Sosial.
“Padahal ini adalah kewenangan dari kesehatan. Kami hanya mengurus rehabilitasi sosialnya saja” ujarnya.
Sunarko kembali menekankan bahwa jika masyarakat memiliki keluarga dengan dugaan ODGJ, mereka bisa meminta kepada pihak puskesmas atau badan kesehatan lain yang menangani untuk rutin mengunjungi pasien terduga ODGJ tersebut agar mendapat perawatan. Itulah peran keluarga.
Ia menyebutkan bahwa proses-proses seperti inilah yang menjadi hambatan bagi Dinas Sosial dalam melakukan rehabilitasi sosial terhadap pasien ODGJ di Kukar. []
Penulis: Nistia Endah Juniar Prawita | Penyunting: Agus P Sarjono