SENDAWAR – Hampir tiga hari warga Kutai Barat (Kubar) khususnya Kecamatan (Kec.) Melak, tidak menerima pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sehingga warga harus pergi ke Sungai Mahakam untuk mengambil air. Macetnya penyaluran air terjadi sejak, Kamis 01 Februari 2024 lalu kini menimbulkan reaksi dari masyarakat pengguna yang resah atas kejadian ini. Dan meminta agar Direktur (Dirut) PDAM bertanggungjawab.
Junaidi salah seorang warga di Kelurahan (Kel.) Melak Ulu kepada media meluapkan kekesalannya, mengapa sampling sekarang ini air tak kunjung mengalir. Bahkan juga tak ada pemberitahuan ke pelanggan. “Alih-alih mencarikan solusi, informasi kapan air jalan pun tidak ada ke pelanggan. Padahal, kita tahu bahwa air adalah sumber kehidupan utama,” ungkapnya.
Diketahui, sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang melayani air bersih di Kubar, Direktur Utama PDAM Tirta Sendawar, harus mampu menjalankan misi utamanya melayani masyarakat. Karena itu, pihak PDAM haruslah berupaya cepat mengatasi persoalan ini, agar tidak terus terjadi berlarut-larut. “Jangan sampai kelangkaan air ini terjadi selamanya. Kalau sampai itu terjadi, mendingan Dirut PDAM mundur dari jabatannya.” ujar Iska warga Melak lainnya.
Dirut PDAM Tirta Sendawar Untung Suropati yang dikonfirmasi melalui seluler menyampaikan permohonan maaf atas persoalan ini. Pihak PDAM berjanji akan mengatasinya dengan segera mungkin. “Pagi tadi kami sudah menurunkan tim transit ke lokasi kerusakan untuk penyambungan kembali pipa yang rusak tersebut. Dan hingga sekarang ini diusahakan tersambung malam ini, agar air bisa running ke penampungan induk agar dapat segera tersalurkan,” akunya.
Sayangnya, ia belum dapat memastikan kapan air segera mengalir ke pelanggan. Namun, ia memperhitungkan jika malam ini perbaikan rampung tanpa kendala, secara estimasi tiga sampai empat hari ke depan warga sudah bisa menikmati air, Sabtu (03/02/2024).
Itu pun khusus rumah pelanggan yang berada di dataran rendah seperti wilayah Kec. Melak dan sekitarnya. Berbeda dengan di wilayah Kec. Barong Tongkok dan lainnya, ia belum dapat memastikan kapan dapat mengalir.
“Untuk itu sekali lagi kami mohon maaf kepada masyarakat Kubar atas ketidaknyamanan ini. Kami berupaya semaksimal mungkin memperbaiki pelayanan dan memberikan yang terbaik bagi pelanggan,” ucap Untung yang saat ini tengah berada di luar kota saat warganya krisis air. Ditanya berapa jumlah pelanggan terdampak krisis air tersebut, Untung menyebut berkisar 5 ribu pelanggan.
Redaksi02