PARLEMENTARIA SAMARINDA – ANGGOTA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda berharap pemerintah dan penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) lebih mensosialisasikan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 14 Februari 2024 mendatang.
“Harapannya penyelenggara dapat memberikan arahan dan himbauan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk datang ke TPS demi suksesnya pemilu 2024,” kata Jasno kepada awak media saat ditemui di Gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Pelabuhan, Samarinda, Senin (05/02/2024) Beberapa waktu lalu.
Wakil rakyat kelahiran Bojonegoro, 30 September 1977 ini melanjutkan, pihaknya menyakini dalam perhelatan Pemilu tahun ini para pemilih pemula jarang ada yang golput atau telah memiliki hak pilih tetapi tidak menggunakan hak pilihnya. Karena menurutnya, para pemilih pemula memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, bagaimana ikut menentukan nasib bangsa ke depan.
“Bagi pemula, ini awal untuk memilih. Tentunya pemilih pemula jarang yang golput karena semangatnya sebagai sejarah dalam hidupnya, pertama kali memilih. Jadi semangat untuk datang ke TPS,” tutur politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Dia mengungkapkan, ada golongan atau kelompok masyarakat yang potensinya golputnya cukup tinggi. Yakni para pemilik warung makan dan pemilik toko, yang biasanya enggan memberikan hak suaranya karena sibuk atau lebih mengutamakan warungnya ketimbang datang ke TPS.
“Rata-rata pengusaha atau pemilik warung yang tidak pro aktif, dalam memilih itu mereka acuh tak acuh. Karena mereka asyik dengan usahanya, jadi biasanya golongan tersebut yang banyak golputnya,” ungkap Anggota Komisi III DPRD Samarinda ini.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Jasno meminta pemerintah membuat peraturan yang isinya adalah, pada 14 Februari 2024 semua usaha, dari pabrik sampai warung makan dapat meliburkan karyawannya sehingga tidak ada alasan untuk tidak datang ke TPS.
“Mudah-mudahan pemerintah mempunyai regulasi bagaimana masyarakat wajib memilih. Sehingga pada tanggal pemilihan, semua usaha baik pabrik dan lainnya harus meliburkan karyawannya. Pemilik warung atau toko juga tidak boleh terlena dengan usahanya, tapi harus ikut menentukan bangsanya dengan cara memilih di TPS,” tutup Jasno. []
Penulis : Guntur Riyadi | Penyunting : Agus P Sarjono