PALANGKARAYA – Rehab Bundaran Besar Palangkaraya, hingga saat ini sudah dalam tahap penyelesaian akhir sehingga diperlukan nama baru untuk ikon Palangkaraya tersebut. Bundaran Besar Palangkaraya merupakan Ikon Ibu Kota Provinsi (Prov) Kalimantan Tengah (Kalteng). Saat ini bangunan bundaran terlihat sangat megah dan dihiasi lampu warna-warni sehingga terlihat cantik malam hari pasca renovasi.
Bangunan Bundaran Besar Palangkaraya merupakan kebanggaan warga Palangkaraya ini dipoles dan ditata dengan arsitektur modern yang cenderung mengarah ke post-modern, sehingga menarik perhatian bagi siapa saja yang berkunjung dan melihatnya.
Dosen jurusan arsitektur tersebut mengatakan pemberian nama ikon Kalteng tersebut penting karena merepresentasikan keberadaan Suku Dayak di Kalteng. “Menurut saya nama yang paling sesuai adalah “Talawang Palangka Bulau” atau “Palangka Bulau” karena kita mengingat kembali terbentuknya kota Palangkaraya sebagai ibu kota Provinsi,” ujar Mandarin, Kamis (08/02/2024).
Mandarin Guntur atau sering dipanggil Mandarin tersebut menceritakan, ketika nama Palangka di berikan oleh Damang Salilah sebagai pemenang sayembara pemberian nama Ibu kota Kalteng itu tahun 1957.
Untuk menyatakan asal usul suku Dayak yang berasal dari langit dan eksistensi Suku Dayak di tempat itu sebagai titik nol yang sejajar dengan pemancangan tiang pertama Kota Palangkaraya tahun 1957 oleh Presiden Soekarno.
Alumni S3 Universitas Indonesia tersebut mengatakan terkait arti dari “Palangka Bulau” adalah Perahu (gandar) para dewa yang terbuat dari emas turun dari Sorga atau hadiah dari langit. Dengan demikian arti “Palangka” berarti tempat yang suci, sedangkan “Bulau” berarti emas atau logam mulia, jika digabungkan berarti tempat suci terbuat dari emas.
Mandarin menjelaskan, alasan utama kenapa ia menyarankan nama “Palangka Bulau” tersebut karena sesuai dengan identitas budaya suku Dayak dan masyarakat Kalteng ketika membentuk Prov. Kalteng. Selain Mandarin memberi saran untuk selanjutnya perlu ada tambahan pada calon ikon Kalteng tersebut adalah desain Palangka (perahu/gandar) di bagian bawah Talawang yang besar tersebut.
“Saya berharap apapun nama ikon Kalteng tersebut itu adalah yang terbaik untuk masyarakat Kalteng dan semoga nama tersebut bisa berdampak positif bagi pembangunan Kota Palangkaraya dan Kalteng pada umumnya,” pungkas Mandarin Guntur.
Redaksi 02