KUTAI KARTANEGARA – Haul Datu Syekh Abu Tholhah Bin Mufti Muhammad AsAd Al-Banjari, hadiri ribuan masyarakat dan santri di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Rabu (28/02/2024) lalu.
Acara digelar sederhana dengan diawali pembacaan maulid Habsyi, dilanjutkan dengan pembacaan manaqib dan tausiyah. Hadir dalam haul tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Kukar, Rendi Solihin, mengaku takjub dengan antusias masyarakat. Rendi menilai, haul Datu Syekh Abu Tholhah harus terus dilestarikan, dan digelar setiap tahunnya.
“Alhamdulillah, hari ini kami bisa hadir dalam haul ini, yang memang dilaksanakan setiap tahun. Kedatangan kami bukan hanya sekedar menghadiri undangan, namun juga karena panggilan hati,” ucap Rendi.
Menurut Rendi, haul menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengingat kembali dan mengenang jasa Datu Syekh Abu Tholhah dalam menyebarkan agama Islam di Kukar. “Ya, ini untuk mengingatkan kita, bahwa kita punya syekh yang turut menyebarkan dan membesarkan Islam di Kukar,” ungkap Rendi.
“Saya mengajak masyarakat untuk meneladani akhlak Syekh Abu Tholhah,” sambungnya. Pihaknya berjanji, Pemkab Kukar akan senantiasa memberikan dukungan terhadap aktivitas dan kegiatan positif masyarakat. “Tentu, kita akan ikut terlibat dalam kegiatan seperti ini. Sebelumnya juga kita telah bantu rehab bangunan di sini,” tuturnya.
Dalam silsilah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kelampayan) yang disusun Syekh Abdurrahman Siddiq disebutkan, cucu Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari yang bernama Mufti M Asad memiliki 12 orang anak.
Lima di antaranya menjadi ulama besar, yaitu Syekh Abu Tholhah di Tenggarong, Syekh Abu Hamid di Sampit, Syekh Ahmad Balimau Kandangan, Syekh M. Arsyad Pagatan, dan Syekh Sadudin Taniran Kandangan.
Redaksi 02