DUBAI – Banjir merendam sejumlah jalanan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), hingga menyulap lalu lintas bak sungai. Wartawan melaporkan hujan lebat dengan curah hujan sebesar 250 milimeter mengguyur sejumlah wilayah UEA selama kurang dari 24 jam sejak Selasa (16/04/2024).
Hujan deras tersebut mengakibatkan banjir menggenangi jalan-jalan perkotaan dan menumbangkan pohon-pohon serta merusak bagian muka bangunan. Ini merupakan hujan dan banjir terbesar di UEA sejak 1949 silam.
Di kota terbesar kedua di UEA, Dubai, penerbangan bahkan sampai dibatalkan imbas kondisi cuaca ini. Sekolah-sekolah juga ditutup dan lalu lintas terputus. Kendaraan-kendaraan terpaksa ditelantarkan sembarangan di jalanan karena tak bisa melintas. Para pengemudi taksi juga menolak mengangkut penumpang sehingga banyak yang terpaksa berjalan kaki menyeberangi jalan melewati genangan air.
Foto-foto yang dipublikasi di media lokal menunjukkan kemacetan lalu lintas di Jalan Sheikh Zayed Dubai, sebuah jalan raya dengan 16 jalur. Mobil-mobil mewah tampak nyaris seluruhnya terendam di kawasan Business Bay, yang merupakan lokasi apartemen, perkantoran, dan gerai ritel. Para penumpang juga terlihat menumpuk di Stasiun Metro Dubai untuk mencari alternatif perjalanan.
Beberapa orang turut terlihat menaiki kano untuk bepergian di tengah banjir. Banjir ini cukup banyak menyebabkan chaos bagi para penduduk Dubai. Menurut badan meteorologi UEA, Dubai mencatat curah hujan sebesar 100 milimeter pada Selasa. Ini setara dengan curah hujan selama satu tahun di Dubai dalam kondisi biasa. []
Redaksi08