KUTAI KARTAENGARA – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kutai Kartanegara (Kukar) Hj Maslianawati Edi Damansyah, resmi dikukuhkan sebagai Ketua Pembina Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (Posyandu) Kukar. Pengukuhan itu bersamaan ketua Posyandu se-Kaltim di Hotel Sintuk, Kota Bontang, Rabu (24/04/2024).
Pengukuhan dilakukan oleh Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kaltim Yulia Zubir Akmal. Pengukuhan Ketua Posyandu se-Kaltim itu, merupakan bagian dari Rakor TP PKK se-Kaltim tahun 2024. Hal ini sesuai dengan keputusan mendagri nomo 400.5.1.3707 tahun 2023, tentang pembinaan dan sinergi posyandu.
Usai dikukuhkan sebagai Ketua Posyandu Kukar, Maslianawati Edi Damansyah mengatakan, pihaknya bersama TP PKK akan terus berupaya melakukan pembinaan Posyandu di setiap yang ada di Kukar. Kemudian memperhatikan segala upaya yang dilakukan para TP PKK ditingkat Kecamatan, Kelurahan dan Desa.
Sesuai arahan dari Ketua TP PKK Provinsi Kaltim, semua TP PKK di Kabupaten/Kota diminta untuk menjalin kerjasama,d alam rangka penurunan angka stunting di daerahnya masing-masing. “Ini perlu kerja keras dan berkolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta semua pihak yang terkait,” kata Maslianawati.
Pihaknya optimis, melalui kerjasama demua pihak, mulai kabupaten, kecamatan hingga desa dan kelurahan, program PKK termasuk pembinaan Posyandu berjalan lancar sesuai rencana. Salah satunya menurunkan angka stunting. “Semoga ini menjadi harapan besar kita bersama bisa terwujud dan semua tak lepas dari kerjasama semua pihak untuk mewujudkannya,” tambah istir Bupati Kukar ini.
Pada kesempatan itu, Pj Ketua TP Pkk Provinsi Kaltim Yulia mengatakan, Posyandu salah satu bentuk upaya kesehatan yang melibatkan masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu, bayi dan balita.
Dia meminta agar pelayanan kesehatan standar yanh sudah ditetapkan bisa diperhatian dengan baik. Sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat berjalan sesuai dengan harapan bersama. Di antaranya, pelayanan pendidikan, kesehatan, perumahan, pekerjaan umum, ketentraman dan ketertiban umum, serta perlindungan masyarakat.
Dikatakannya Posyandu juga berperan dalam gerakan untuk meningkatkan reproduksi keluarga sejahtera, ketahanan keluarga dan ekonomi keluarga. “Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting pada anak balita di Provinsi Kaltim sebesar 22,9 persen. Meski menurun dari tahun sebelumnya, angka tersebut masih di atas rata-rata nasional,” ucap Yulia.
Di Provinsi Kaltim sendiri, ditargetkan angka stunting turun sekitar 12,83 persen pada tahun 2024 ini. “Tantangannya adalah, menurunkan angka sebesar 10,07 persen,” tambah Yulia. Melalu kerja keras semua pihak dan sinergitas bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, diharapkan penurunan angka stunting bisa dicapai dengan baik. Sebab, masalah ini bersifat multifaktor, sehingga tidak bisa bekerja sendirian. []
Redaksi08/adv