Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
KUTAI KARTANEGARA – Dalam upaya memerangi inflasi yang terjadi pada harga cabai, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kukar, bersama dengan Aparatur Sipil Negara (ASN), Kelompok Wanita Tani (KWT), dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) telah menginisiasi gerakan penanaman cabai massal.
Kepala Disketapang Kukar, Sutikno, mengungkapkan bahwa inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan cabai lokal dan menjaga stabilitas harga di pasar. “Kami mengajak partisipasi massal dari ASN, KWT, dan PKK, dengan total peserta yang terlibat mencapai 20.458 orang,” ujar Sutikno pada Selasa (30/04/2024).
Sutikno menambahkan bahwa gerakan ini merupakan bagian dari langkah-langkah strategis yang dirancang untuk mengatasi inflasi cabai yang telah membebani masyarakat. Dengan meningkatnya produksi cabai lokal, diharapkan kebutuhan cabai di Kukar dapat terpenuhi dan sekaligus membantu pasokan cabai di kota-kota tetangga seperti Samarinda, Balikpapan, dan Bontang.
“Kami berharap produksi cabai yang meningkat ini akan membantu memenuhi kebutuhan tiga kota besar di Kalimantan Timur, serta mengurangi fluktuasi harga yang dapat mempengaruhi distribusi stok di Kukar,” terangnya.
Lebih jauh, hasil panen cabai dari gerakan ini direncanakan tidak hanya untuk dijual di pasar murah, tetapi juga akan didistribusikan melalui pasar-pasar yang dikelola oleh kaum wanita, sebagai upaya memastikan ketersediaan cabai yang merata dan terjangkau bagi masyarakat. Ini juga sejalan dengan tujuan pemberdayaan ekonomi kaum wanita di Kukar.
“Pendapatan dari penjualan cabai ini akan kami alihkan menjadi bahan pokok yang kemudian didistribusikan kepada masyarakat pra-sejahtera, sesuai dengan data yang kami miliki dari PKK,” tutupnya. Ini menandai sebuah langkah maju dalam upaya kolektif memerangi inflasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. []
Redaksi08/adv
