Sekda PPU Hadiri Musrenbangnas, Presiden Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Diperkirakan Hanya 3,2 Persen

JAKARTA – SEKRETARIS Daerah (Sekda) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Tohar menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Senin (6/6 2024), yang dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi),

Ditemui usai kegiatan, Sekda PPU Tohar mengatakan bahwa esensi atau substansi Musrenbang Nasional ini adalah forum yang biasa digunakan dalam rangka penyesuaian antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

“Mungkin yang dari pemerintah daerah, kami telah melakukan Musrembang dari tingkat kecamatan hingga tingkat kabupaten. Nah, hal-hal yang rencananya kami eksekusi, baik itu sesuai dengan kewenangan maupun sesuai kapasitas fiskal, kami eksekusi. Tidak perlu diusulkan kembali ke musrenbang tingkat atas lagi,” kata Tohar.

Namun demikian sambung dia, bahwa yang dilakukan usulan-usulan adanya harmonisasi antar tugas, antar kewenangan maupun antar urusan pada level pemerintah tingkat atas ini biasanya untuk program dan kepentingan yang mungkin tidak mampu dieksekusi.

Oleh karena itu tambah dia, pada level tingkat kabupaten/kota beberapa waktu lalu telah dibawa ke musrenbang tingkat provinsi. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.

“Nah tingkat provinsi, katakan Kalimantan Timur, ini akan dibawa ke musrenbang nasional. Selanjutnya forum inilah yang digunakan oleh pemerintah provinsi sebagai forum untuk harmonisasi program kegiatan,” bebernya.

 

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Musrenbangnas 2024 mengatakan bahwa tantangan yang akan dihadapi ke depan tidak mudah. “Kita dihadapkan pada situasi yang tidak mudah, tantangan tidak gampang, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan cuma 3,2 persen,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan dampak runtutan dari COVID-19 masih terasa sampai sekarang. Bahkan beberapa negara masuk pada resesi, seperti Jepang, Inggris serta negara Eropa berada di posisi menuju resesi.

“Oleh karena itu, kehati-hatian kita kelola fiskal dan anggaran betul-betul harus prudence dan hati hati. Jangan sampai ada uang serupiah pun meleset dari rencana yang kita buat. Perhatikan betul-betul skala prioritas,” ujarnya.

Ia menyebut semua negara ini takut terhadap dua hal, yaitu harga minyak dan masalah bunga pinjaman, semua pada takut masalah itu. Karena, begitu bunga pinjaman naik sedikit saja beban fiskal itu akan sangat berat.

“Oleh sebab itu, kita harus betul-betul hati-hati kelola setiap rupiah anggaran yang kita miliki,” jelas dia.

Jokowi juga meminta seluruh kepala daerah, kementerian dan lembaga agar membuat rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan masuk ke tahunan masing-masing telah memiliki rencana kerja pemerintah (RKP).

Kemudian, Presiden Joko Widodo juga meminta agar program yang dibuat harus berorientasi pada hasil, dan berdampak pada ekonomi. Oleh sebab itu, rencana program yang dijalankan harus fokus, dan harus mementingkan skala prioritas mana yang ingin dijalankan.

“Jangan sampai bolak-balik, anggaran kepala dinas semuanya diberi. Nggak ada skala prioritas, gak jelas,” ujarnya.

Selanjutnya, Jokowi juga meminta agar program yang disusun dalam Musrenbangnas 2024 ini harus tepat sasaran dan strategis. Artinya APBD maupun APBN itu betul-betul manfaatnya kelihatan, karena tepat sasaran.

Sebutnya, jangan sampai prioritas seperti anggaran untuk stunting, untuk ke puskesmas, akan tetapi tidak diprioritaskan untuk hal yang diperlukan itu.

“Berharap musrenbang ini bisa menjadi sekrup penyambung agenda pembangunan pusat, provinsi, kabupaten dan kota. Agar semuanya inline, semuanya seirama, tepat sasaran dan nanti hasilnya betul-betul dirasakan oleh rakyat,” tutup Jokowi. []

Penulis: Subur Priono | Penyunting: Subur Priono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com