Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
PARLEMENTARIA SAMARINDA – KUOTA keterwakilan perempuan dalam lembaga legislatif di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda periode 2024-2029 masih jauh dari kata cukup.
Hasil pemilihan umum legislatif (pileg) menunjukan, dari 45 anggota terpilih di DPRD Samarinda yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda, hanya empat orang perempuan atau 8,88 persen yang melenggang duduk di Basuki Rahmat -alamat Kantor DPRD Samarinda. Sementara sisanya sebanyak 41 orang atau 91,12 persen adalah laki-laki.
Menanggapai hal itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sani Bin Husain mengatakan, sedikitnya jumlah keterwakilan perempuan di DPRD Samarinda pada periode 2024-2029 lebih kepada garis hidup.
“Hanya sedikit itu relatif, bukan hanya tergantung gender tetapi tergantung nasib juga. Jangankan perempuan, laki-laki saja banyak yang gagal,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini kepada awak media saat ditemui di ruang rapat Komisi IV DPRD Samarinda, Kamis (16/05/2024).
Dia menegaskan, pencalonan 30 persen perempuan sebagai anggota legislatif dicantumkan dalam Undang-undang nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemilu. Partai politik pun menurutnya, telah mengikuti aturan keterlibatan kader perempuan, namun kenyataanya tak banyak yang terpilih.
Menurut Sani, sudah sepatutnya wakil rakyat di DPRD Samarinda diisi oleh kaum perempuan. Karena jumlah perempuan yang ada di Samarinda cukup berarti.
“Sudah saatnya perempuan punya wakil di sini (DPRD Samarinda, red) karena perempuan di Samarinda juga signifikan jumlahnya. Jadi wakilnya juga harus signifikan,” kata Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Samarinda Ulu ini.
Tak lupa pula dia menyampaikan ucapan kepada keempat anggota legislatif yang terpilih di DPRD Samarinda periode 2024-2029, yakni Celni Pita Sari, Sri Puji Astuti, Marlina, dan Riska Wahyuningsih. Sani pun mengajak mereka agar mengupayakan kemajuan kesetaraan gender.
“Saya mengucapkan selamat kepada mereka yang terpilih dan mari memperjuangkan hak kaum perempuan,” tutup anggota dewan yang menyandang gelar Doktor bidang pendidikan ini. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Agus P Sarjono
