Dilema Penertiban Pertamini di Samarinda: Suparno Wakil Ketua DPRD Beri Pandangan

PARLEMENTARIA SAMARINDA – Isu penertiban Pertamini di Samarinda masih menjadi topik hangat. Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Suparno, menekankan pentingnya pemerintah kota mempertimbangkan kesejahteraan warga Tepian.

Suparno menekankan bahwa banyak warga yang bergantung pada usaha Pertamini untuk kehidupan sehari-hari. Usaha ini dianggap mampu membantu pekerja, termasuk pekerja tambang yang pulang larut malam. “Ini demi kepentingan orang banyak. Saat ini, Samarinda belum siap. Samarinda tidak pernah tidur, kapan pun kita keluar, selalu ada Pertamini yang buka,” tegasnya pada (10/06/2024).

Meskipun Peraturan Wali Kota (Perwali) melarang operasional Pertamini, Suparno mempertanyakan kesiapan Samarinda jika Pertamini dilarang. Ia menambahkan bahwa Pertamini adalah satu-satunya yang menyediakan bahan bakar hingga pukul 12 malam. Hal ini tidak hanya mendukung perekonomian warga, tetapi juga membantu pekerja yang membutuhkan bensin di malam hari.

“Sekarang, apakah Samarinda siap? Banyak pekerja tambang dan pekerja lainnya pulang malam. Apakah kita siap jika mereka kehabisan bahan bakar? Sampai hari ini, kita belum menemukan pom bensin yang buka di atas jam 12 malam,” ungkapnya.

Suparno juga mencontohkan kota lain seperti Bali yang menggunakan Pertamini tanpa listrik, dengan metode takaran manual mirip minyak tanah zaman dahulu. “Jadi, takarannya bukan 1 liter atau 2 liter, tetapi Rp10.000 atau Rp20.000. Tidak pakai listrik karena yang berpotensi meledak itu elektrik. Mengapa tidak disiasati seperti itu? Jika bicara legalitas, jelas Pertamini ini ilegal,” pungkasnya. []

Redaksi08

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com