TENGGARONG – BADAN Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menggelar Festival Cerau Nasi Bekepor 1.000 Kenceng. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Halaman Kampus Unikarta, Tenggarong, Rabu (26/06/2024).
Sejumlah kegiatan digelar dalam festival yang untuk kelima kalinya diselenggarakan itu. Selain lomba masak nasi bekepor, ada pula lomba olahraga tradisional terpelan, belogo, begasing dan nyumpit. Tak ketinggalan penampilan musik tradisional, seperti tarsul, tingkilan, dan jepen. Serta hiburan malam reggae night.
Nasi Bekepor sendiri adalah hidangan tradisional yang mirip dengan nasi liwet. Dimasak dengan kayu bakar atau arang, memberikan aroma yang khas dan menggugah selera. Nasi ini biasanya dicampur dengan ikan dan rempah-rempah, kemudian dihidangkan langsung dari kenceng, alat memasak tradisional yang mirip dengan panci bulat.
Festival Cerau Nasi Bekepor 1000 Kenceng kali ini didukung penuh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kukar, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag), dan Dinas koperasi dan UMKM Kabupaten Kukar. Kemudian Rumah Budaya Kutai, Kutai Culture Center, dan berbagai elemen serta pihak terkait lainnya.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Kukar Akhmad Taufik Hidayat saat menyampaikan sambutannya dalam pembukaan festival menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada Civitas Akademika Unikarta.
Dia mengatakan, Unikarta melalui BEM Fisipol telah berperan besar dalam membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar melestarikan keanekaragaman budaya dan kuliner khas Kukar yang perlu terus dipelihara dan dipromosikan.
“Kukar memiliki keanekaragaman budaya dan kuliner khas. Penyelenggaraan Festival Cerau Nasi Bekepor Seribu Kenceng adalah bagian dari upaya pembinaan dan pelestarian adat budaya daerah. Harapan saya, kegiatan seperti ini bukan hanya sebagai upaya pelestarian budaya, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata yang menarik bagi para wisatawan,” jelas Akhmad Taufik, menyampaikan pesan Bupati Kukar Edi Damansyah.
Melalui Festival Cerau Nasi Bekepor ini, dia berharap mahasiswa Unikarta dapat membantu menjadi promotor dalam melestarikan seni, adat, dan budaya.
“Kami juga mengajak masyarakat, mari bersama-sama merumuskan langkah kreatif dan nyata, untuk menjadikan budaya sebagai marwah dari perilaku kehidupan sehari-hari. Menjaga serta melestarikannya guna mewujudkan Kukar menjadi daerah yang berbudaya, maju, mandiri, sejahtera, dan berkeadilan,” katanya lagi.
Sementara Ketua Panitia Festival Cerau Nasi Bekepor BEM Fisipol Unikarta Fatmaila mengaku bangga karena kegiatan tersebut mendapat apresiasi. Masyarakat pun dengan antusias mengikuti berbagai macam perlombaan yang dilaksanakan.
“Pada festival ini ada ratusan peserta yang ikut berpartisipasi di dalamnya. Tidak hanya warga yang berdomisili di daerah Tenggarong saja, namun juga masyarakat dari Bontang, Balikpapan, Samarinda, Sangatta, dan lain-lain,” katanya.
Fatmaila menjelaskan, acara Festival Nasi Bekepor diadakan selama satu hari penuh. Pada pagi hingga sore hari, acara diisi dengan berbagai kegiatan menyangkut adat dan kebudayaan Kutai. Sedangkan pada malam hari digelar acara kontemporer berupa hiburan musik dan penyerahan hadiah kepada para pemenang acara lomba festival ini. []
Penulis: Rudi Harahap | Penyunting: Agus P Sarjono