SAMARINDA – KEPALA Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Faisal mengungkapkan, masih ada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum memindahkan aplikasi webnya ke server pemerintah, sehingga menyulitkan dalam penanganannya ketika terjadi serangan siber.
Ini disampaikannya saat memberi sambutan dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Kesiapsiagaan Prosedur Insiden Keamanan Siber, di Hotel Aston, Jalan Hudayatullah Samarinda, Senin (19/8/2024).
“Walaupun 95 persen aplikasi sudah berada di server kami, saya sarankan bagi yang masih di luar untuk segera bergabung (ke server pemerintah),” kata Faisal.
Ancaman siber cukup serius, ungkapnya, untuk Provinsi Kaltim saja, berdasarkan data terbaru, menunjukkan bahwa hingga Agustus 2024 sebanyak 236 serangan siber (berupa aplikasi judi online) terhadap website perangkat daerah.
“Jumlah serangan ini cukup banyak. Ini PR bagi kita semua,” ujarnya.
Selanjutnya Faisal menyatakan, penting bagi seluruh OPD untuk bekerjasama dalam menghadapi acaman siber. Dengan membangun ekosistem keamanan siber yang kuat, diharapkan serangan siber judi online dapat diatasi dengan lebih baik.
Namun diakui Faisal, masih ada beberapa OPD yang tidak segera menindaklanjuti ketika mendapatkan serangan siber pada sistem aplikasi webnya, bahkan ada yang telah terkena serangan tapi tetap dibiarkan saja.
Diketahui untuk meningkatkan keamanan, Diskominfo Kaltim telah menyediaan backup data di dua lokasi berbeda. “Jadi kalau terjadi gangguan seperti mati listrik di Kaltim, maka server kami masih hidup karena ada backup di lokasi lain,” pungkasnya. []
Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Agus P Sarjono