Kembangkan Konsep Smart Farming, Pemkab PPU dan PT IGS Jalin Kerjasama

JAKARTA – GUNA mendukung program pertanian dan menyelesaikan sejumlah persoalan petani dalam meningkatkan hasil produksi pangan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) melakukan sejumlah pengembangan terobosan baru di bidang pertanian.

Salah satunya melalui program smart farming dengan menggandeng Pemerintah Korea Selatan dan PT Informasi Geo Sistem (IGS) dalam pengembangan teknologi pertanian.

Penandatanganan naskah kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) langsung dilakukan oleh kedua belah pihak, antara Pemkab PPU oleh Pj Bupati PPU Makmur Marbun dengan perwakilan PT IGS Erlando Sulistia di Gedung PT IGS, Jalan Alaydrus, No. 2, Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2024).

Pj Bupati Makmur Marbun ditemui usai pendantangan kerjasama mengungkapkan, pengembangan smart farming adalah kunci mengembangkan sektor pertanian di PPU ke depan, khususnya dengan banyaknya tantangan, baik dari faktor alam maupun teknis lainnya.

“Ini adalah salah satu upaya kita untuk betul-betul serius memajukan bidang pertanian sebagai lumbung pangan Kaltim, sekaligus penopang sektor pangan untuk IKN Nusantara melalui pengembangan pertanian dengan teknologi yang ada,” ujar Marbun.

 

Pada pertemuan antara Pemkab PPU, Pemerintah Korea Selatan dan PT IGS tersebut, Marbun juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Korea Selatan termasuk PT Informasi Geo Sistem, dalam pengembangan konsep smart farming bidang pertanian di Kabupaten PPU.

Menurutnya, ruang yang diberikan dalam MoU ini sangat mendukung bagaimana progres sektor pertanian, termasuk mendukung kesejahteraan para petani yang selama ini sering mengalami banyak kesulitan baik itu pada kondisi tanah pertanian, air, hingga pupuk.

“Smart farming ini adalah upaya kita untuk mencoba terobosan baru dalam menghadapi berbagai tantangan pertanian kita, sehingga dengan pengembangan teknologi yang ada dapat meningkatkan hasil produksi dan hasil pendapatan para petani kita dibanding sebelumnya,” kata Marbun.

Terlebih lagi, Marbun menjelaskan adanya pengembangan smart farming di wilayah Kecamatan Babulu akan sangat mendukung sektor pangan yang nantinya menjadi daerah yang mensuplai kebutuhan pangan bagi IKN.

“Kita punya potensi, dan wilayah kita terdekat dari IKN sehingga ini harus kita kembangkan dan petani kita harus memperoleh dampak positif dari IKN dengan pengembangan komoditi pangan yang ada, sehingga hasil pertanian kita bisa langsung kita suplai ke IKN dan berdampak pada kesejahteraan petani kita,” jelasnya.

 

Marbun mengatakan, terlaksananya MoU ini juga melewati berbagai tahapan dan diskusi panjang, baik di lingkup Pemkab PPU maupun kepada pihak Korea Selatan.

“Semoga langkah maju ini terus berlanjut dam semakin berkembang, apalagi sebelumnya kita telah menguji cobakan perangkat pertanian baik cairan organik, penetralisir keasaman tanah, air dan pengganti pupuk peptisida dan hasilnya baik bahkan melebihi dari hasil sebelumnya,” harapnya.

Hadir langsung dalam penandatangan MoU tersebut, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan PPU Sodikin, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) PPU Tur Wahyu, Kadis Pertanian Andi Traso, Kabag Pemerintahan Muhtar, Sekcam Babulu, Kades Rawa Mulya, dan Sumber Sari. [adv/diskominfoppu]

Penulis: Subur Priono | Penyunting: Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com