Makmur Marbun Raih Penghargaan Penjabat Bupati Berprestasi 2024

JAKARTA – PENJABAT (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun memperoleh penghargaan Penjabat Bupati Berprestasi dalam Apresiasi Penjabat Kepala Daerah Tahun 2024.

Penghargaan bergengsi yang merupakan program kerja sama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Majalah Tempo Media Group tersebut diserahkan oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian di The Tribrata Hotel, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat malam, (30/8/2024).

Makmur Marbun usai menerima penghargaan itu mengatakan, dirinya bersyukur karena telah memperoleh apresiasi sebagai Penjabat Bupati Berprestasi dengan kategori fiskal rendah bidang kesejahteraan rakyat. Dia mengatakan, prestasi tersebut diperoleh setelah melalui tahapan yang cukup panjang selama hampir sepuluh bulan terakhir dirinya menjabat di Benua Taka.

“Bagi saya, berbagai program untuk kesejahteraan masyarakat yang sudah kami buat selama sepuluh bulan ini telah membuahkan hasil dan bisa dinilai. Ini merupakan kinerja bersama tim, bukan saya sendiri saya hanya sebagai konduktor saja. Ini yang saya persembahan untuk masyarakat PPU,” ucap Makmur Marbun.

Sejak menjabat sebagai Pj Bupati PPU sambung Marbun, dirinya memang telah menghadirkan pelayanan publik dengan standar Jakarta. Walaupun sedikit terseok-seok tetapi dia bersyukur semua mampu hingga keberhasilan tersebut diganjar dengan penghargaan tingkat nasional.

Dia berharap, ke depan PPU siapapun pemimpinnya, standar pelayanan masyarakat yang telah ada saat ini harus bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan, tidak boleh mundur.

“Karena kami di PPU inikan diberikan amanah sebagai Ibu Kota Negara (IKN) tentunya standar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat tidak boleh seadanya atau biasa-biasa saja tetapi harus bisa lebih baik dan maju,” bebernya.

Direktur Produk Hukum Daerah pada Direktorat Otonomi Daerah Kemendagri ini sempat menceritakan perjuangannya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat PPU.

Dirinya bahkan melihat PPU saat itu ketika diawal menjabat seperti kabupaten yang mati suri karena semua aspek di dalamnya tidak berjalan dengan baik. Seperti UMKM, pasar, pelayanan kesehatan, perhotelan, hiburan dan sebagainya. Masyarakat PPU pun masih cenderung pergi ke Balikpapan dalam mengisi hari libur mereka.

Sejak saat itu, dia bertekad untuk melakukan perbaikan di berbagai sektor pembangunan. Salah satunya yang terkait langsung dengan pelayanan masyarakat. Bahkan dia mengatakan tidak jarang ketika masyarakat belum bangun pagi dirinya telah berada di pasar, di sekolah, rumah sakit, dan sebagainya untuk melihat kondisi apa yang terjadi di masyarakat.

“Makanya saya katakan, walaupun sedikit terseok-seok tapi saya bersyukur semua bisa berjalan. Kini PPU lebih dikenal, mulai dari UMKM nya, pelayanan kesehatannya, pendidikan dan sebagainya. Ini hasil kerja kita semua baik unsur pemerintah maupun masyarakat PPU,” pungkasnya.

 

Sementara Mendagri Muhammad Tito Karnavian dalam sambutannya di acara itu menyampaikan apresiasi kepada seluruh penjabat kepala daerah yang telah berdedikasi dalam menjalankan tugasnya.

Menurutnya, penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas kinerja yang luar biasa dalam membangun daerah, terutama ditengah tantangan yang tidak mudah saat ini.

“Penghargaan ini tidak hanya sebagai pengakuan atas kinerja yang baik, tetapi juga sebagai motivasi bagi seluruh penjabat kepala daerah untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” ujar Tito.

Direktur Utama (Dirut) PT Tempo Media Group Arif Zulkifli menjelaskan, proses kurasi dan penjurian penghargaan itu telah berlangsung sejak Mei hingga pertengahan Agustus 2024. Berbagai tahapan juga telah dilalui oleh masing-masing penjabat kepala daerah di Indonesia.

“Penilaian dilakukan berdasarkan tiga kelompok utama, yang meliputi kesejahteraan rakyat, pelayanan publik, dan ekonomi daerah. Indikator-indikator ini mencakup berbagai aspek penting seperti kemiskinan ekstrem, pengangguran, kesehatan, penanganan stunting, serta pelayanan publik dan pengendalian inflasi,” ujarnya.

Arif Zulkifli menambahkan, penilaian itu mempertimbangkan kluster-kluster yang berbeda, sehingga tidak semua daerah bisa dibandingkan secara langsung.

Kemudian dalam penghargaan ini terbagi dalam beberapa kategori masing-masing Daerah dengan fiskal kuat memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang jauh lebih besar dibandingkan dengan dana pusat. Fiskal sedang ditandai dengan PAD yang seimbang dengan dana pusat, sementara fiskal lemah memiliki PAD rendah dan sangat bergantung pada dana pusat.

“Alokasi anggaran menjadi salah satu faktor penting dalam penilaian. Oleh karena itu, daerah dengan kapasitas fiskal yang lebih besar tidak bisa dibandingkan dengan daerah yang memiliki anggaran lebih kecil, maka kami membuat kluster berdasarkan kapasitas fiskal,” jelasnya. [adv/diskominfoppu]

Penulis: Subur Priono | Penyunting: Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com