PARLEMENTARIA SAMARINDA – UNTUK pertama kalinya, pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Samarinda hanya diikuti satu pasangan calon saja. Maka sesuai aturan, pasangan tersebut, yakni Andi Harun – Saefuddin Zuhri, akan menghadapi kolom kosong pada surat suara di Pilkada 27 November mendatang.
Namun ada kekhawatiran, bahwa keberadaan kolom kosong atau yang lebih dikenal dengan istilah kotak kosong itu akan ditunggangi kepentingan pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Hal itu diakui Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Samri Shaputra. Kepada beritaborneo.com saat ditemui di Kantor DPRD Samarinda, Selasa (17/09/2024), dia mengatakan upaya menunggangi kotak kosong dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Samarinda tahun 2024 dapat saja terjadi.
“Upaya menunggangi mungkin bisa terjadi, tetapi akan sia-sia. Karena tidak adanya calon lain berarti memang masyarakat menginginkan agar wali kota yang sekarang bisa kembali memimpin,” terangnya.
Samri mengakui, masyarakat pasti ada yang senang dan tidak senang dengan kepemimpinan Wali Kota Samarinda saat ini. Namun hal itu menurut dia, dikarenakan perbedaan sudut pandang dalam menilai pembangunan yang telah dilakukan. Sebab berdasarkan survei, 88,6 persen masyarakat Samarinda menginginkannya memimpin kembali, sementara sisanya belum memiliki pilihan.
“Warga pasti ada yang puas ada yang tidak puas, artinya tidak semua juga orang dengan niat baik bisa diterima dengan baik. Kemudian yang tidak menghendaki wali kota sekarang untuk memimpin lagi, itu wajar karena mungkin ada pandangan lain,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Diungkapkan Samri, dalam pemilu semua dapat terjadi karena masyarakat bebas menentukan pilihannya dan suara yang terbanyak akan unggul dalam kontestasi. Jadi kolom kosong dapat saja menang dari pasangan calon Pilwali yang telah mendaftar.
“Proses demokrasi itu siapa yang menguasai dan lebih banyak suara maka dialah yang memenangkan pertarungan itu,” tutup wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Samarinda Seberang, Palaran dan Loa Janan Ilir ini. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Agus P Sarjono