PARLEMENTARIA SAMARINDA – BUDAYAWAN sekaligus pemerhati budaya Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Romo Roedy Haryo Wijono, dalam sebuah dialog belum lama ini menyampaikan terang-terangan bahwa pembangunan Teras Samarinda justru menghilangkan nilai sejarah Kota Samarinda.
Menurut dia, jauh sebelum ruang terbuka senilai Rp36,9 miliar itu terbangun, terdapat monumen yang identik dengan Samarinda. Namun sekarang, ornamen di Teras Samarinda dibuat serba modern. Padahal kata dia, seharusnya dapat didesain dengan konsep yang memasukan unsur budaya.
Berbeda dengan penilaian itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Deni Hakim Anwar justru mengungkapkan, bahwa pembangunan Teras Samarinda belum semua selesai dibangun. Dia mengatakan, masih ada beberapa segmen yang sedang dalam tahap pengerjaan, sehingga aspek-aspek kebudayaan masyarakat Samarinda masih dapat dituangkan pada ruang terbuka tersebut.
“Saya menilainya Teras Samarinda bukan hanya satu tahap, rencananya ada tujuh tahap. Mungkin sentuhan ornamen kedaerahan tidak maksimal di tahap satu ini, nanti di tahap berikutnya Pemerintah Kota akan memaksimalkan sentuhan itu,” kata Deni kepada awak media di Samarinda, Selasa (15/10/2024).
Menurut Deni, Teras Samarinda saat ini sudah menjadi salah satu ikon kebanggaan warga Samarinda. Sekalipun desainnya minim unsur budaya, namun fasilitas itu tujuannya untuk dapat dinikmati bersama oleh masyarakat. Karenanya dia menilai, kritikan dari pemerhati sejarah tersebut terlalu berlebihan.
“Kami tidak bisa melakukan penilaian, artinya apa yang dibangun oleh wali kota kita apresiasi juga bahwa dibangun untuk mengubah wajah Kota Samarinda dan menjadi ikon Samarinda,” ujar politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini.
Deni berharap, nantinya di segmen yang akan datang betul-betul unsur desain kedaerahan dapat dimaksimalkan, sehingga ciri khas Samarinda tidak hilang dan tidak ada lagi kritikan dari pemerhati sejarah.
“Kita harapkan nantinya di segmen dua sampai tujuh nanti itu sentuhan khas Samarinda lebih banyak nanti,” tutup wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Samarinda Kota, Samarinda Ilir, dan Sambutan ini. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Agus P Sarjono