SAMARINDA – DINAS Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah strategis untuk mempersiapkan mahasiswa agar dapat berkontribusi dalam pengoptimalan potensi kepemimpinan di masa depan.
Program pelatihan kepemimpinan itu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan mahasiswa agar mereka siap menghadapi tantangan global dan berperan aktif dalam masyarakat.
Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim Rusmulyadi menjelaskan, program tersebut akan melibatkan pelatihan yang berfokus pada pengembangan soft skills, termasuk komunikasi, kerja sama tim, dan manajemen waktu.
“Kita berupaya menciptakan kader-kader pemimpin mulai dari mahasiswa, dimana di dalamnya ada diskusi bersama dalam kelompok kecil, bagaimana mereka sebagai pemimpin mengatur anggotanya, bagaimana mereka mengajak anggotanya untuk menyelesaikan suatu masalah,” terang Rusmulyadi, Rabu (23/10/2024).
Dispora Kaltim melalui kegiatan pelatihan kepemimpinan ingin mendorong mahasiswa untuk menjadi pemimpin yang tidak hanya cakap secara akademis, tetapi juga memiliki kemampuan interpersonal yang kuat.
Kegiatan pelatihan kepemimpinan sendiri telah dilakukan sepanjang tahun 2024 di seluruh kabupaten/kota di Kaltim dan ini merupakan pelatihan terakhir di tahun ini. Diikuti oleh 150 peserta, kegiatan ini menjadi bagian dari menyemarakkan Hari Sumpah Pemuda.
Kegiatan ini melibatkan berbagai narasumber, termasuk pakar kepemimpinan. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya akan mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman langsung yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Dispora Kaltim berharap, melalui program ini, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mampu memberikan kontribusi positif bagi daerah dan bangsa.
“Kita sebagai pemerintah itu memberi ruang kepada mereka untuk menyampaikan dan kesempatan mendapatkan ilmu untuk berbagai kegiatan mereka,” tutur Rusmul.
Adapun kegiatan yang termuat dalam pelatihan kepemimpinan meliputi praktek diskusi dengan kelompok kecil, voting, mendengarkan pendapat, menyelesaikan masalah, serta penyampaian teori selama 2 hari sebagai bahan praktek peserta.
Program ini diharapkan dapat membentuk karakter dan kompetensi mahasiswa agar mereka siap berkontribusi dalam berbagai bidang di masyarakat. []
Penulis: Nistia | Penyunting: Agus