SAMARINDA – DINAS Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengungkapkan potensi besar olahraga pickleball di Benua Etam. Untuk itu, Dispora berencana mengadakan sosialisasi ke sekolah-sekolah guna memperkenalkan olahraga yang menggabungkan unsur tenis, badminton, dan pingpong ini.
Menurut Analis Kebijakan Ahli Muda Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim Hasbar, pickleball memiliki daya tarik yang tinggi, terutama bagi kalangan pelajar.
“Awal tahun kemarin ada Kejuaraan Dunia IPF di Bali, lebih 1000 orang Kaltim yang ke sana dan memborong emas,” terang Hasbar, Senin (28/10/2024) sore.
Kata Hasbar, olahraga ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga dapat meningkatkan kebugaran dan keterampilan. Sehingga ia percaya, pickleball dapat menjadi salah satu alternatif olahraga yang populer di Kaltim.
Berangkat dari situ, munculah gagasan untuk membuka lebih luas lagi kesempatan mengoptimalkan olahraga prestasi ini untuk para pelajar di sekolah melalui sosialisasi rutin.
Dalam rangka mendukung sosialisasi tersebut, Dispora Kaltim berencana memberikan fasilitas dan alat pendukung untuk sekolah-sekolah yang berminat. Termasuk penyediaan alat seperti raket dan bola.
“PPU, Bontang, Tenggarong sudah lumayan berprestasi untuk cabor ini. Samarinda termasuk terlambat, namun sekarang sudah proses,” ungkapnya.
Hasbar menilai, jika sosialisasi ke beberapa Sekolah Dasar (SD) telah dilakukan, sehingga hanya perlu melakukan sosialisasi ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) saja.
Sosialisasi itu dirancang untuk menjangkau berbagai tingkat pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga menengah. Dispora Kaltim optimis, dengan mengenalkan olahraga ini sejak dini, akan muncul generasi muda yang aktif dan sehat.
Melalui langkah tersebut, Dispora Kaltim tidak hanya ingin mempopulerkan pickleball, tetapi juga mendorong gaya hidup sehat di kalangan pelajar. Dengan potensi yang dimiliki, pickleball diharapkan dapat menjadi salah satu olahraga primadona di Kaltim, sejalan dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah. []
Penulis: Nistia | Penyunting: Agus