TENGGARONG SEBERANG — PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong peningkatan kualitas pembangunan desa melalui kegiatan Evaluasi Perkembangan Desa se-Kukar di Gedung Puteri Karang Melenu (PKM), Tenggarong Seberang, Selasa (12/11/2024).
Acara tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kukar Sunggono yang menjelaskan, dari proses evaluasi ini setiap desa akan dikelompokkan ke dalam tiga kategori perkembangan, yaitu Desa Kurang Berkembang (skor ≤ 300), Desa Berkembang (skor 301-450), dan Desa Cepat Berkembang (skor ≥ 451).
Dia menekankan, kategori Desa Cepat Berkembang dan Berkembang nantinya akan menjadi dasar bagi desa-desa tersebut untuk mengikuti Lomba Desa 2025.
“Melalui evaluasi dan lomba desa ini, kami ingin mendorong persaingan yang sehat antar-desa dalam meningkatkan pelayanan, tata kelola, serta inovasi pembangunan di masing-masing desa,” ucapnya.
Lomba Desa 2025 akan dimulai dari tingkat kecamatan, di mana setiap desa di kategori Berkembang dan Cepat Berkembang akan berlomba untuk meraih posisi terbaik di wilayahnya. Juara pertama dari masing-masing kecamatan akan maju ke kompetisi di tingkat kabupaten.
Dengan sistem berjenjang ini, Pemkab Kukar berharap setiap desa terpacu untuk memperbaiki berbagai aspek yang dinilai, baik dalam aspek pemerintahan maupun pembangunan.
Tidak hanya berhenti pada penilaian, Pemkab Kukar juga akan memberikan penghargaan melalui tambahan anggaran Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) untuk tiga desa yang meraih juara di tingkat kabupaten. Diharapkan mampu menjadi pemicu semangat desa-desa untuk berkompetisi dengan lebih optimal.
“Kami harapkan penghargaan dan hadiah, bisa memotivasi semua desa untuk meningkatkan kinerjanya dan meraih prestasi lebih tinggi setiap tahunnya,” imbuhnya.
Ia menambahkan, upaya ini merupakan langkah nyata untuk mengajak seluruh perangkat desa lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Dengan adanya evaluasi dan kompetisi yang didukung apresiasi nyata, Pemkab Kukar berharap desa-desa yang ada semakin terarah dan terpacu dalam membangun daerahnya secara berkelanjutan dan produktif. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono