TENGGARONG – KREDIT Kukar Idaman (KKI), sebuah program unggulan yang telah diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) pada tahun 2021 yang lalu. Program itu, kini tidak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga inspirasi bagi berbagai pemerintah daerah lainnya di Indonesia.
KKI berhasil mencatatkan prestasi signifikan dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, dengan semakin banyaknya daerah yang meniru dan mempelajari penerapannya. Setelah Pemkab Paser melakukan studi tiru pada minggu lalu, selanjutnya giliran Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang juga datang untuk menggali lebih dalam regulasi dan strategi implementasi KKI.
Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Kukar Dafip Haryanto menyampaikan, keberhasilan program Kredit Kukar Idaman menjadi bukti bahwa program berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil ini berjalan sesuai dengan harapan.
“Kami sangat bangga bahwa banyak daerah yang mengapresiasi program ini, dan mulai meniru regulasi serta strategi implementasinya. Ini membuktikan bahwa Kredit Kukar Idaman memberikan dampak positif dan berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil,” ungkapnya kepada beritaborneo.com di Kantor Bupati Kukar, Tenggarong, Rabu (20/11/2024).
Dia mengungkapkan, sampai dengan Oktober 2024, KKI telah menyalurkan total dana sebesar Rp29,27 miliar untuk modal usaha kepada 1.452 debitur yang tersebar di seluruh Kabupaten Kukar.
Program Kredit Kukar Idaman terang Dafip, bertujuan untuk memberikan akses pembiayaan yang lebih mudah kepada Pedagang Kaki Lima (PKL), Wirausaha Baru (WUB), Ultra Mikro (UMi), dan Pengembangan Usaha Mikro (PN2).
Dia memaparkan, perkembangan serapan modal usaha dari tahun ke tahun menunjukkan tren positif. Di mana pada 2021 tercatat Rp8,05 miliar, pada 2022 sebesar Rp9,36 miliar, dan pada 2023 meningkat menjadi Rp15,10 miliar. Sementara itu, hingga Oktober 2024, tercatat ada 639 debitur yang telah menerima bantuan dana, dengan angka penyaluran yang masih terus diperbarui.
Sebaran Debitur di 20 Kecamatan Kabupaten Kukar:
1. Anggana: PKL: 3, WUB: 29, UMi: 25, PN2: 57
2. Kembang Janggut: PKL: 2, WUB: 3, UMi: 13, PN2: 23
3. Kenohan: PKL: 1, WUB: 5, UMi: 19, PN2: 39
4. Kota Bangun: PKL: 4, WUB: 19, UMi: 13, PN2: 25
5. Kota Bangun Darat: PKL: 0, WUB: 0, UMi: 6, PN2: 1
6. Loa Janan: PKL: 6, WUB: 8, UMi: 25, PN2: 57
7. Loa Kulu: PKL: 2, WUB: 10, UMi: 26, PN2: 75
8. Muara Badak: PKL: 3, WUB: 9, UMi: 13, PN2: 27
9. Muara Jawa: PKL: 7, WUB: 6, UMi: 11, PN2: 23
10. Muara Kaman: PKL: 5, WUB: 16, UMi: 11, PN2: 23
11. Muara Muntai: PKL: 4, WUB: 8, UMi: 8, PN2: 73
12. Muara Wis: PKL: 0, WUB: 3, UMi: 2, PN2: 16
13. Marang Kayu: PKL: 6, WUB: 11, UMi: 9, PN2: 29
14. Samboja: PKL: 8, WUB: 20, UMi: 18, PN2: 59
15. Samboja Barat: PKL: 4, WUB: 8, UMi: 10, PN2: 20
16. Sanga Sanga: PKL: 0, WUB: 6, UMi: 15, PN2: 19
17. Sebulu: PKL: 2, WUB: 8, UMi: 11, PN2: 21
18. Tabang: PKL: 0, WUB: 2, UMi: 0, PN2: 27
19. Tenggarong: PKL: 46, WUB: 166, UMi: 199, PN2: 0
20. Tenggarong Seberang: PKL: 5, WUB: 6, UMi: 30, PN2: 39
Dafip mengemukakan, kesuksesan Kredit Kukar Idaman tidak hanya terletak pada besarnya nilai modal usaha yang disalurkan, tetapi juga pada pendekatan inklusifnya yang melibatkan masyarakat langsung. Strategi itu mencakup regulasi ramah UMKM, pelatihan wirausaha, dan kemudahan akses pinjaman.
“Kami membuka diri untuk berbagi pengalaman kepada daerah lain, karena ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pendekatan lokal,” tutup Dafip.
Dengan keberhasilan ini, Kukar menjadi pelopor dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil dan menengah, sekaligus inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono